PWMU.CO – Belajar kelas inklusif dilakukan guru SD Muhammadiyah 2 Socah Bangkalan dengan berkunjung ke SD Muhammadiyah 3 Ikrom Wage Taman Sidoarjo, Senin (13/5/2024).
Rombongan terdiri Kepala SDM Socah Ali Imron ST, Wakasek Lala Intan Gemala MPd, dan empat guru pendamping anak berkebutuhan khusus yang disiapkan untuk menjadi shadow teacher di kelas inklusi tahun pelajaran 2024-2025.
Pukul 07.00 WIB tim SD MuhamamdiyahSocah tiba di SD Ikrom. Anggota tim antusias melihat aktivitas di pagi hari. Seperti penyambutan kedatangan siswa oleh tim guru piket dan murajaah siswa sebelum berangkat ke masjid untuk shalat Dhuha.
Menyambut kedatangan mereka salah satu siswa berkebutuhan khusus memberikan ucapan selamat datang dan memperkenalkan diri menggunakan bahasa Inggris.
Tiga siswa berkebutuhan khusus lainnya menyerahkan maskot Ikrom kepada kepala SDM Socah Imron.
Selanjutnya rombongan studi banding SD Socah singgah di kantor kepala sekolah. Lalu melanjutkan aktivitas sesi pertama: observasi pembelajaran dan fasilitas sekolah.
Fasilitas pertama yang diobservasi adalah ruang sumber. Kepala SD Ikrom Sonah menjelaskan, ini ruang yang digunakan oleh shadow teacher untuk memberikan layanan pembelajaran individual (PPI) kepada anak berkebutuhan khusus dengan berbagai jenis kebutuhannya. Seperti autism spectrum disorders (ASD), tuna rungu, dan lainnya.
Ruang ini, sambung dia, dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang dapat mendorong partisipasi aktif anak.
Sangking antusiasnya terhadap ruang ini, rombongan sampai berhenti lebih dari satu jam di sini.
Tamu menyatakan senang dengan fasilitas ini karena di sekolahnya belum ada. Suasananya tenang, sejuk, banyak sekali media bermain. Juga administrasi dan buku bacaan yang tertata rapi di dalamnya.
Sonah menjelaskan, yang ada di ruang ini bisa mengantarkan diskusi bagaimana cara memberikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan serta tercapai target terhadap anak berkebutuhan khusus.
Saat itu ada aktivitas pembelajaran anak tuna rungu yang sedang berlangsung. Terjadilah diskusi intens dengan shadow teacher Ikrom yang sedang memberi pengajaran.
Kepala SD Muhammadiyah Socah Ali Imron mengatakan, sekolahnya juga menangani siswa tuna rungu juga. ”Saya senang di sini pas ada aktivitas pembelajaran khusus.”.
Imron bertanya terkait sarana seperti trampolin dan berbagai media yang dia belum pernah lihat sebelumnya.
Rak administrasi yang terarsip juga dilihat. Membolak-balik isi buku penghubung, jurnal harian, arsip program PPI dan rapor siswa.
Tim SD Muhammadiyah Socah mengatakan, melihat langsung fasilitas ini ternyata lebih lengkap dan jelas dibandingkan di medsos.
Usai berkeliling, sesi kedua acara diskusi dipandu Kaur Kesiswaan Diah Kartikawati SPd di ruang kepala sekolah.
Ali Imron senang dan lega sudah berkunjung di SD Ikrom untuk belajar kelas inklusif.
”Di sini semua pertanyaan terjawab bahkan mendapat lebih dari yang kami harapkan,” katanya.
Menurut dia, banyak sekali inspirasi pengelolaan sekolah inklusif di SD Ikrom.
”Semoga semua yang sudah diberikan kepada kami bisa menjadi amal jariyah. Semoga Ikrom semakin berkembang dan memberi inspirasi,” tuturnya.
Penulis Sonah Editor Sugeng Purwanto