PWMU.CO – Gelombang masyarakat yang ingin menonton film drama Nyai Ahmad Dahlan terus mengalir tanpa henti.Tak hanya di Surabaya, Gresik, dan Lamongan, gelombang masyarakat dari Malang juga terus berdatangan untuk nontan bareng (nobar) film drama biografi garapan sutradara Olla Atta Adonara tersebut, Senin (28/8).
Tercatat dari Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Malang saja ada sepuluh gelombang, belum lagi dari Angkatan Mudah Muhammadiyah (AMM) dan Amal Usaha Muhammadiyah yang lain. Diperkirakan sekitar dua ribu tiket film Nyai Ahmad Dahlan terbeli warga Muhammadiyah kota Malang dalam sehari itu. Jumlah tersebut bisa terus bertambah, karena hingga hari ini masih banyak Amal Usaha mengagendakan nobar film biopik yang menceritakan perjuangan istri Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan bernama Siti Walidah tersebut.
“Tiket yang dibeli warga Muhammadiyah Malang saja mencapai ribuan,” aku Ruly Narulita, sekretaris PDA kota Malang pada PWMU.CO, Senin (28/8).
(Baca: Film Nyai Ahmad Dahlan: Jangan Jadikan Urusan Dapurmu Menghambatmu Berjuang untuk Kepentingan Umat dan Untuk Nobar Film Nyai Ahmad Dahlan, Rombongan Lamongan Ini “Hijrah” ke Surabaya)
Beragam ekspresi unik ditampilkan warga Muhammadiyah saat nobar, mulai dari pakaian yang dikenakan para pemuda saat nobar Angkatan Mudah Muhammadiyah sampai pada nyandu nonton oleh ibu – ibu Aisyiyah, di mana mereka bisa nonton hingga tiga kali dalam dua hari.
Salah seorang aktivis Aisyiyah Maemunah pada pemutaran perdana, 24 Agustus lalu mengakui banyak masyarakat tersentuh dengan kisah perjuangan dalam film Nyai KH Ahmad Dahlan. Tak sedikit dari mereka sampai menonton berkali-kali. Bahkan dirinya sendiri mengakui menonton sampai dua kali ikut nobar. “Pertama waktu pemutaran perdana, terus nobar lagi bersama murid-murid TPQ,” aku Maemunah.
Selain senang bisa bareng-bareng nobar, kata dia, dirinya juga menyukai isi cerita di film drama biografi Nyai KH Ahmad Dahlan tersebut. Ceritanya sangat menarik dan bisa meningkatkan ghirah bermuhammadiyah. “Makanya saya merasa tidak rugi bisa nonton tiga kali ,” ujar wanita dengan panggilan akrab Muna ini.
Tak hanya pimpinan Daerah Aisyiah, di hari yang sama keluarga besar SMA Muhammadiyah 1kota Malang juga booking dua studio untuk Nobar film Nyai KH Ahmad Dahlan. Umi Maftucha, salah seorang guru pendamping kepada wartawan pwmu.co mengatakan pihaknya sangat tertarik karena film tersebut menunjukkan internalisasi nilai-nilai perjuangan Nyai Ahmad Dahlan dalam mengangkat harkat dan martabat untuk kemajuan bangsa Indonesia, “Di sana juga terdapat pembelajaran yang kompleks seperti kemuhammadiyahan, sejarah, sosiologi dan lainnya,” ungkap Umi. Untuk itu, lanjut wakil Kepala Sekolah bidang ISMUBA tersebut, penting bagi anak-anak melihatnya.
Wanita berjilbab yang juga pendekar Tapak Suci itu mengatakan “Sebelum pemutaran diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya dengan penuh semangat” jelasnya. (uzlifah/rou)