PWMU.CO – Ketua MDMC Pamekasan Hendri Masduki MSi menjadi pengajar di Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam program Ruang Kelas Kolaborasi Program Praktisi Mengajar.
Dia menyampaikan materi penguatan kapasitas Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di mata kuliah Sosiologi Pertanian dan Pedesaan Universitas Brawijaya Malang.
Materi yang disampaikan seperti kesiapsiagaan bencana, struktur sosial, organisasi sosial.
Dia mengajar setiap hari Selasa secara daring (online) selama enam kali pertemuan. Sudah berjalan dua kali pada Selasa, 7 dan 14 Mei 2024.
”Waktu mengajar fleksibel tergantung kesepakatan bersama dengan mahasiswa. Selasa yang lalu sepakat sore pukul 15.00-17.00,” kata Hendri Masduki, Jumat (17/5/2024).
Menurut dia, kuliah bisa juga tatap muka di kampus. Itu tergantung dari permintaan UB. Bisa daring atau luring.
Pagu mahasiswa yang ditetapkan Kemendikbud Ristek mengikuti kuliahnya sebanyak 25 mahasiswa. Selasa (14/5/2024) yang lalu sebanyak 15 mahasiswa mengikuti kuliahnya secara daring.
Hendri Masduki yang menjabat Ketua Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) PDM Pamekasan ini menceritakan, dia mengajar ini setelah mengikuti program Praktisi Mengajar Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemendikbud Ristek Dikti.
Program Praktisi Mengajar ini untuk peningkatan mutu penyelenggaraan pendidikan. Sebagai Ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Pamekasan dia banyak pengalaman resilensi bencana.
”Sebagai praktisi resiliensi bencana dan pengalaman di Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bisa memanfaatkan program itu untuk mengenalkan bidang kerja Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana,” kata guru SMA Negeri 1 Galis dan dosen Universitas Madura Pamekasan ini.
Menurut dia, banyak praktisi beragam profesi mendaftar program ini. Setelah diterima Kemendikbud mengumumkan daftar para praktisi mengajar ke kampus. Kampus seluruh Indonesia yang memilih praktisi siapa yang dibutuhkan untuk mendukung mata kuliah.
”Sebelumnya saya sudah mengajar di Unmuh Sorong Papua pada Juli-Desember 2023. Juga di Unmuh Gorontalo pada Januari-Juli 2023,” tutur Hendri yang juga mengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam al-Mujtama’ dan Sekolah Tinggi Agama Islam al-Falah Pamekasan.
Dia menjelaskan, pelaksanaan Ruang Kelas Kolaborasi (RKK) Praktisi Mengajar diharapkan menjadi instrumen model dalam peningkatan mutu pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
”Ruang Kelas Kolaborasi (RKK) Praktisi mengajar berlangsung selama 6 kali tatap muka dalam semester berjalan tahun akademik 2023-2024,” kata Hendri yang Program S2 kuliah di Universitas Muhammadiyah Malang jurusan sosiologi pembangunan.
Editor Sugeng Purwanto