PWMU.CO – Kammil Spemdalas membahas Agar Cinta Tak Menjadi Dosa disampaikan siswa kelas VIII Alfarizy Yudvan Ramadhani Abidin, Jumat (17/5/2024).
Dalam Kajian Muslim Milenial (Kammil) SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur yang diadakan di Masjid Taqwa Spemdalas ini, di awal pemaparannya dia menjelaskan tentang apa sih artinya cinta.
“Cinta atau Mahabbahadalah salah satu nikmat rasa yang Allah anugerahkan kepada manusia sebagai bentuk sayangnya Allah kepada makhluk-Nya. Betapa pentingnya perasaan ini sampai dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW mengorelasikannya dengan keimanan,” jelasnya di depan siswa putra kelas VIII dan IX.
Dia menuturkan, ada hadist tentang mencintai saudara seiman yang diriwayatkan HR Bukhari, “Dari Anas dari Nabi Saw bersabda: Tidaklah beriman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”
Hadis di atas, jelasnya, menunjukkan keimanan seseorang dapat dikatakan sempurna apabila dia bisa mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri, sepanjang dalam hal kebaikan.
“Yang dimaksud di sini tidak terbatas hanya saudara kandung, saudara seayah atau seibu, akan tetapi lebih luas lagi mencakup saudara sesama manusia,” katanya.
Jadi, sambunya, definisi cinta di sini, jangan diartikan secara sempit, yaitu pacara. Ini yang banyak terjadi di kalangan remaja kita saat ini, mengartikan cinta dalam lingkup yang sempit, sehingga terjerumus dalam dosa besar, yaitu zina.
“Di mana zina adalah dosa besar, yang tidak akan diampuni oleh Allah SWT, kecuali dengan taubatan nasuha, serta ridha dari Allah SWT,” tegasnya.
Ada 4 macam cinta, pertama mahabatullah (cinta kepada Allah), hukumnya adalah wajib bagi semua kaum muslim.
“Kedua, mahabbatul maa yuhibbullah, mencintai perkara yang dicintai Allah. Contoh mencintai orangtua, mencintai dan menyayangi anak yatim, ketiga al-Hubb lillah wa fillah, mencintai karena Allah dan dalam ketaatan kepada-Nya). Contoh mencintai orangtua dan keluarga tidak melebihi cinta kepada Allah SWT,” ujarnya.
Keempat, al-Mahabbatu ma’allah, mencintai selain Allah. Ini adalah kecintaan yang syirik, dan hukumnya haram.
Dalam al-Quran Surat Aal-Munafiqun Ayat 9, Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu dan anak-anakmu membuatmu lalai dari mengingat Allah. Siapa yang berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi.
Jadi, terangnya, jangan sampai kecintaan kita kepada makhluk melebihi kecintaan kita kepada Allah SWT, dan membuat kita lalai dalam mengingat Allah SWT.
Bagaimana agar cinta tidak menjadi dosa? Pertama mencintai Allah SWT, sebagai prioritas utama sebagai seorang Muslim. Kedua, mencintai semua perkara yang dicintai dan diperintahkan oleh Allah SWT.
“Ketiga, tidak mencintai makhluk dan perkara dunia lainnya melebihi kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT, keempat menjaga pandangan terhadap lawan jenis, agar tidak terjerumus dalam zina. Karena prioritas pelajar adalah belajar, menuntut ilmu untuk bekal masa depan, serta berbakti kepada orangtua.
Kelima dan keenam, yaitu menjaga pergaulan, dan menghindari lingkungan pergaulan yang negatif, agar dijauhkan dari mencintai perkara-perkara kemusrikan, dan perkara-perkara dosa serta mencintai orangtua dan keluarga, karena cinta orang tua dan keluarga adalah pondasi paling kuat bagi kami anak-anaknya untuk menyongsong masa depan. (*)
Penulis/Editor Ichwan Arif.