PWMU.CO – Cara moderator Teguh Hidayat mengenalkan narasumber di acara diskusi dalam Halalbihalal Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lumajang di Aula KH Abdi Manaf SMK Mulu, Ahad (19/5/2024), tergolong unik.
Dia memperkenalkan tiga panelis utama yang menurutnya sudah dikenal baik oleh para peserta. “Panelis pertama, Pak Agus Siswantono dari SMK Muhammadiyah Lumajang (SMK Mulu). Ia dikenal dengan kedisiplinannya terhadap waktu,” ucapnya.
“Pak Agus ini kalau ketemu, pasti mengingatkan soal waktu. Mungkin karena manajemen waktunya yang baik, SMK Mulu bisa mencapai kesuksesan seperti sekarang,” tambahnya. Agus Siswantono menyampaikan materi tentang bagaimana menjadikan sekolah Muhammadiyah unggul.
Teguh lalu memperkenalkan panelis kedua, Suharyo AP, yang kini menjadi Penasihat PDM Lumajang.
“Beliau memiliki latar belakang sebagai pemerhati masalah-masalah sederhana namun kini lebih fokus pada politik. Dulu saya riset, beliau ini pemerhati masalah sepele, tapi sekarang sudah berubah menjadi pemerhati masalah politik,” kata Teguh disambut gelak tawa peserta.
Suharyo memberikan materi tentang menjaga konsistensi Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan.
“Panelis terakhir, Bunda Indah Masdar, seorang tokoh masyarakat yang dikenal sangat merakyat,” kata Teguh mengenalkan mantan Wakil Bupati Lumajang tahun 2018-2023 bernama lengkap Ir Indah Amperawati MSI.
“Ayah saya almarhum sangat kenal dengan kakaknya Bunda Indah, Sjahrazad Masdar. Setiap kali ke Tempursari, beliau selalu mampir ke rumah,” kata Teguh.
Bunda Indah menyampaikan materi tentang menyongsong Lumajang yang sehat, cerdas dan berkemajuan.
Teguh mengingatkan bahwa setiap panelis diberi waktu maksimal 25 menit untuk menyampaikan paparannya karena keterbatasan waktu.
“Nanti tidak ada sesi tanya jawab langsung untuk menghindari pertanyaan yang mungkin mengarah pada kampanye,” candanya.
“Kalau ada pertanyaan, bisa WhatsApp ke dr Halimi. Beliau yang akan meneruskan,” tambah Teguh, yang kembali memancing tawa.
Menurut Ketua PDM Lumajang dr Halimi Maksum MMRS meskipun undangan hanya 400, jumlah yang hadir mencapai 660 orang.
“Ini harus masak lagi, he-he-ge,” canda Halimi. Menurutnya topik acara yang sangat menarik membuat banyak orang ingin mendengarkan para panelis yang hadir. (*)
Penulis Rizal Mazaki Editor Mohammad Nurfatoni