PWMU.CO – Muhammadiyah tidak kering terhadap seni dan budaya disampaikan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) Wigatiningsih MPd, Ahad (19/5/3024).
Dalam acara pembukaan Sarasehan Budaya di gedung serbaguna Masjid Asy-Syifa RS Muhammadiyah Lamongan, dia mengatakan dakwah kita harus menyentuh seluruh ruang yang ada di seni budaya dan itu menjadi garapan kita.
“Saya setalah Musywil PWM Jatim di Ponorogo saya diamanahi bapak Ketua PWM Jatim Bapak Dr dr Sukadiono MM untuk menjadi Ketua LSBO PWM Jatim, setelah sebelumnya saya masuk di anggota Mejlis Pendidikan Kader (MPK) PWM Jatim,” ujarnya dalam kegiatan bersama dengan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) LSBO PDM Lamongan dan bazar seni, budaya, olahraga, dan UMKM LSBO PDM Lamongan.
Dia menuturkan, ini adalah tugas dari Pak Sukadiono, agar LSBO PWM Jatim harus ada gerakan yang menjadi pendobrak seni budaya sebagai wahana atau media dakwah Muhammadiyah tidak hanya di kalangan senior tetapi juga ditingkat anak-anak.
Menurut perempuan kelahiran Lamongan ini, kalau kita mengikuti nomenklatur Pimpinan Pusat Muhammadiyah, maka LSBO dipecah menjadi dua. Pertama hanya Lembaga Seni Budaya (LSB) dan Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO).
Tetapi, katanya, PWM Jatim menggunakan LSBO. “Jadi tugasnya dobel ngurusi seni budaya dan juga olahraga,” katanya.
Wigatiningsi mengaku baru pertama kali masuk area Rumah sakit Muhammadiyah Lamongan. Luar bisa kagumnya, bangganya, senangnya, sekaligus merinding karena ada acara ini. “Jadi luar biasa acara LSBO PDM Lamongan yang diadakan di RS Muhammadiyah Lamongan ini,” ujarnya disambut tepuk tangan seluruh peserta Sarasehan Budaya.
Ternyata, sambungnya, semua talenta seni, budaya, dan olahraga ada di LSBO PDM Lamongan. Oleh karena itu, tekannya, dia mengajak mensyukuri apa yang menjadi aset PDM Lamongan dalam rangka mengembangkan dakwah amar ma’ruf nahi munkar melalui seni, budaya, dan olahraga.
Dia menegaskan LSBO itu harus menjadi wadah dakwah Muhammadiyah melalui seni, budaya, dan Olahraga. “Karena sekarang kita mencari kader Muhammadiyah itu mulai susah. Bahkan kita mencari kader IPM itu sudah mulai susah. Maka ini menjadi wadah yang luar biasa untuk berdakwah,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, LSBO harus masuk di semua rongga atau celah dan ruang-ruang seni budaya yang kita milik, supaya kita bisa menggelorakan Muhammadiyah melalui dakwah seni budaya lewat anak-anak kita.
“karena jika kita mengebiri bakat dan minatnya yang dimiliki oleh anak-anak, berarti kita tidak tunduk kepada apa yang diciptakan oleh Allah SWT,” ungkapnya.
Dakwah kita harus menyentuh seluruh ruang yang ada di seni budaya, dan itu menjadi garapan kita, bahwa Muhammadiyah tidak kering seni dan budaya.
“Jadi, ini adalah dakwah kultural kita, yang penting kita bisa mengarahkan anak-anak kita yang sekarang ini banyak yang tidak mau mendengar mauidhoh hasanah, tetapi anak kita sekarang maunya uswatun hasanah. Jadi apa yang dilihat tidak apa yang didengar,” imbuhnya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Editor Ichwan Arif.