PWMU.CO – Karya P5 siswa meriahkan Kegiatan Spemdalas Final Class Festival (SFCF) di Atrium Gressmall Gresik, Kamis (16/5/2024).
Sejumlah karya siswa hasil pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), diantaranya lilin aromaterapi, cikrak otomatis, miniatur jembatan Trinity Bride, Excavator hidrolik dan Buzz Wire Game.
Tiga siswa kelas IX Baghdad SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik, Zella Arifin, Tsabina Nareswari Suprapto dan Putri Alya Rifka bertugas menjaga dan mempresentasikan di stand Pojok Sains itu. Di Depan para pengunjung Tsabina menerangkan Lilin Aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan) dan akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi.
“Aromaterapi ini juga bisa berperan sebagai anti serangga,” jelas gadis yang memiliki hobi mendengarkan musik ini.
“Selain bisa membuat kita relaks, aromaterapi ini juga dapat menjadi bahan pengobatan alternatif, penghias dan pengharum ruangan,” lanjutnya menerangkan kepada setiap pengunjung yang menghampiri standnya.
Karya siswa lain yang menarik perhatian juga terlihat dari Buzz Wire Game. Zella Arifin menerangkan permainan yg terbuat dari dua kawat konduktor.
“Permainan ini simple tapi seru, ini terbuat dari salah satu kawat yang dirangkai menjadi lintasan yg berkelok-kelok lalu bila menempel tersentuh akan menyala-nyala lampunya,” terang siswa yang suka berenang ini.
Diwawancarai PWMU.CO usai acara, 3 siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik (Spemdalas) ini menyampaikan pengalaman mereka saat bertugas di gelar karya. ” Saya sangat senang banget terlebih saat itu banyak pengunjung yang mampir baik dari siswa Spemdalas sendiri maupun dari luar sekolah mulai siswa TK-SD dan umum,” katanya.
Tsabina yang bercita-cita menjadi dokter forensik ini juga menjadi semakin antusias ketika melihat para pengunjung antusias ikut mencoba membuat praktek lilin aromaterapi. “Mereka ini antusias banget saat praktek membuat aromaterapi dan mencetaknya dengan bahan keramik,” lanjutnya.
Rekannya Zella juga menyampaikan kesan keseruanya saat berkesempatan berinteraksi langsung dengan anak. “Asyik juga dapat berpreaentasi dan menjelaskan materi sains di depan anak-anak waktu itu,” ucapnya.
“Saat mereka berhasil menjawab soal dengan benar dan tertantang lagi. Nah itu excited banget bagi kami, ” katanya dengan gembira.
Sementara itu Putri Alya Rifka menilai secara keseluruhan dengan melalui gelar karya ini pembelajaran sains dan lainya menjadi tidak membosankan dan suasananya menyenangkan.
“Sebenarnya belajar tidak susah dan seru bisa langsung bereksperimen. Bila ada miniatur bisa mudah memori juga,” kesannya.
Kegiatan SFCF diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII dan IX Spemdalas. Selain bgelar karya siswa juga ada media pembelajaran, demo masak dan tampilan kreasi talent siswa. (*)
Penulis Anis Shofatun. Editor Ichwan Arif.