PWMU.CO – 18 siswa SDMM ikut lomba matematika terintegrasi PAI di ajang Kompetisi Matematika dan Pendidikan Islam (Kompi) Ke-5 secara tatap muka, Ahad (19/5/2024).
Tahun ini merupakan tahun ketiga Kompi dilaksanakan kembali secara tatap muka oleh Klinik Pendidikan MIPA (KPM) yang berpusat di Bogor, Jawa Barat. Sejak diadakan pada 2018, SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik rutin mengikuti kompetisi ini.
Di wilayah Gresik, pelaksanaan Kompi dibagi menjadi tiga rayon. Rayon selatan di SD Muhammadiyah 1 Menganti. Rayon tengah dan utara di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM). Sementara itu SD Muhammadiyah 1 Bawean menjadi tuan rumah rayon Bawean.
Kompetisi ini dibagi menjadi tujuh kategori. Yakni kelas III hingga IX. Setiap peserta akan mendapatkan e-sertifikat: Gold Award, Silver Award, Bronze Award, dan Honorable Mention.
Ke-18 siswa SDMM itu terdiri dari 6 siswa kelas III, 6 siswa kelas IV, dan 6 siswa kelas V. Sebanyak 30 soal pilihan ganda harus mereka selesaikan dengan ketentuan benar bernilai 4 dan salah bernilai -1.
Berbeda dengan lomba matematika lainnya, siswa yang mengikuti Kompi ini juga perlu mempelajari beberapa materi tambahan terkait pendidikan Islam yang terintegrasi dengan konsep Matematika. Seperti menghitung nisab suatu benda, ilmu waris, hukum tajwid, sejarah kebudayaan Islam, surat dalam al-Quran, dan beberapa soal matematika sederhana yang berhubungan dengan konsep pendidikan Islam.
Sebelum mengikuti babak penyisihan ini, seluruh siswa mengikuti pembinaan, Kamis-Jumat (16-17/5/2024). Selanjutnya, siswa yang lolos babak penyisihan akan mengikuti babak final pada Ahad (2/6/2024) secara tatap muka di Surabaya.
Muhammad Al Khalifi Dzikri Ariansyah III Jeddah yang baru pertama mengikuti kompetisi ini mengatakan, “Soal yang disajikan cukup challenging (menantang), karena tidak hanya berhubungan dengan Matematika melainkan juga pendidikan Islam.”
Menurutnya, ini menjadi motivasi tersendiri baginya. “Karakter soal begitu berbeda,” ujarnya kepada PWMU.CO, Senin (20/5/2024).
Sementara itu, Zabir Pranawa Irwansyah kelas IV Amerika mengaku termotivasi mengikuti Kompi karena soal matematika terintegrasi dengan pendidikan agama Islam. “Jadi bisa belajar matematika yang berhubungan dengan keagamaan,” ujarnya. (*)
Penulis Muhammad Ilham Yahya Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni