PWMU.CO – Menulis itu mudah ungkap Wahyu Nurdiyanto. Wakil Pimpinan Redaksi Times Indonesia menjadi narasumber pada acara Journalism dan Media Workshop, di Aula Ahmad Zainuri Universitas Muhammadiyah Jember, Jawa Timur, Rabu (22/5/2024).
Pada sesi pertama ini bertema workshop penulisan jurnalistik. Ada dua materi yang disampaikan oleh Wahyu yaitu cara menulis berita dan cara menulis opini yang baik dan menarik.
Pertanyaan mengapa Anda harus menulis menjadi pembuka pada sesi penyampaian materi ini. Wahyu melanjutkan dengan kisi-kisi materi: menulis itu mengikat pengetahuan, jumlah penulis masih sedikit, masih banyak tema yang belum ditulis, dan membuat jejak digital positif.
Menurutnya, banyak beberapa hambatan yang sering dikeluhkan dalam menulis. Seperti: tahu apa yang harus ditulis tapi tidak pede; selalu merasa tulisannya jelek padahal tidak ada tulisan jelek. Yang ada ialah tulisan yang kurang bagus. Selanjutnya selalu berpikir saya malu, tidak bisa menulis, tidak punya ide.
Sebenarnya mengenali ide tau topik itu bisa dengan cara melihat di sekeliling kita, apa yang Anda rasakan? Apa yang anda pikirkan? Apa yang anda lihat?
“Tulis saja tidak perlu memikirkan apakah tulisan Anda jelek atau bagus. Jangan pernah menyimpan ide. Tulis di notes atau di HP. Tidak ada tulisan sekali jadi,” tuturnya.
Mulailah menulis. Tulis apa yang ada di kepala, jangan pernah terpenjara soal EYD, jangan berhenti menulis karena typografi, jangan pusing soal panjang atau pendek, be your self, teruslah menulis hingga tak ada satu kata keluar lagi yang penting. Semua yang ada di kepala keluar dulu. Writing is rewriting.
Wahyu menambahkan tips untuk bisa memulai menulis:
- Tulis apa yang anda kuasai
- Tulis apa saja yang terlintas di kepala
- Jangan terpaju judul, belakangan saja
- Jangan menulis/edit di kepala, tuangkan saja
- Jangan baca berulang-ulang, selesaikan saja
- Rumus menulis berita 5W + 1H
Who – Pelaku, subjek. Siapa? Siapa yang melakukan? Siapa yang mengadakan? Siapa yang terlibat?
What – Peristiwa apa? Melakukan apa? Mengadakan apa? Ngomong apa? Menyelenggarakan apa?
Where – Tempat. Di mana diadakannya? Dimana terjadinya? Dimana lokasinya?
When – Waktu. Kapan? Hari apa dan tanggal berapa? Berapa lama?
Why – Tujuan, latar belakang peristiwa, mengapa? Untuk apa? Apa tujuannya? Mengapa terjadi? Mengapa diadakan? Mengapa ngomong begitu?
How – Detail peristiwa. Bagaimana ceritanya? Bagaimana kejadiannya? Prosesnya? Ada apa saja?
Kesimpulannya, menulis berita itu sama dengan ngomongin peristiwa. Menulis berita itu sama dengan bercerita. (*)
Penulis Yolanda Dwintarisma Andrini Editor Mohammad Nurfatoni