PWMU.CO – Kerugian meninggalkan shalat berjamaah di Pengajian Reboan Karyawan RS PKU Muhammadiyah Kota Surabaya di Masjid asy-Syifa RS PKU Muhammadiyah Kota Surabaya Jl KH Mas Mansyur No 180-182 Pabean Cantikan Surabaya, Rabu (22/5/2024).
Hadir sebagai pembicara Ustadz Syaifuddin Zaini MPdI. Dia mengatakan, kerugian bagi orang yang tidak shalat berjamaah di masjid ada empat.
Kerugian pertama, tidak shalat berjamaah di masjid dinilai meninggalkan sunnah Rasulullah dan tersesat.
“Jika kamu cinta Allah maka ikutilah aku, kata Rasulullah. Rasulullah tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah di masjid, maka ketika dipanggil Allah dengan hayya ‘alasshshalah atau hayya ‘alalfalah, maka kita wajib hadir memenuhi panggilan itu,” katanya.
“Bagi laki-laki shalat berjamaah itu wajib, orang yang tidak mau memenuhi panggilan Allah berupa adzan itu termasuk meninggalkan sunnah Rasulullah bahkan dia termasuk orang yang sesat,” terangnya.
Dia mengatakan, orang yang tidak mau shalat berjamaah termasuk orang munafik. “Umat Islam jika tidak mau shalat berjamaah maka zalim kepada dirinya dan zalim kepada Allah. Ketika Nabi sakit saja tetap shalat berjamaah, kalau kita sehat saja tidak shalat berjamaah di masjid apalagi sakit,” katanya.
Kerugian kedua, tidak shalat jamaah Ashar seperti kehilangan keluarga dan harta.
“Innalladzi yafuunuhulashru kaannamaa wutira ahlahuu wamaalahuu, sesungguhnya orang yang tidak shalat Ashar seperti kehilangan keluarga dan hartanya, hadits ini di riwayatkan oleh Ahmad,” kata dia.
“Begitu sedih kehilangan harta, keluarga, anak, tetapi kita tidak merasa kehilangan saat tidak shalat Ashar berjamaah, padahal Nabi menyampaikan agar kita ini senantiasa shalat Ashar berjamaah,” tuturnya.
Kerugian ketiga, lanjut dia, malas shalat jamaah di masjid dinilai munafik. “Orang munafik itu hakikatnya menipu dirinya sendiri. Kalau dia shalat berjamaah riya’, hanya ingin dilihat oleh orang lain, sangat malas untuk shalat berjamaah, orang munafik sebetulnya tidak senang shalat berjamaah di masjid, shalat berjamaah itu berat apalagi si munafiq, meskipun shalat dia tidak khusyuk,” katanya.
Kerugian keempat, Rasulullah mengancam hendak membakar rumah bagi yang enggan shalat berjamaah di masjid.
“Telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Asyim dari Ibnu ‘Ajlan dari ayahnya dari Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, sungguh aku telah berkeinginan memerintahkan beberapa pemuda untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan seseorang agar memimpin orang-orang melaksanakan shalat. Kemudian aku menemui orang-orang yang tidak menghadiri shalat ini, lalu membakar rumah mereka. Seandainya salah seorang dari mereka mengetahui bahwa ia akan mendapatkan satu atau dua tulang yang berdaging banyak, niscaya mereka akan menghadirinya. Sungguh, seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada keduanya shalat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak,” ucapnya menyitir hadits tersebut.
Dia menekankan, mendirikan shalat itu wajib, mengeluarkan zakat itu juga wajib, rukuklah bersama orang yang rukuk, ini juga wajib, semuanya harus senantiasa melaksanakan shalat lima waktunya dengan berjamaah di masjid, semoga masuk dalam surga adn. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad Editor Sugeng Purwanto