PWMU.CO – Branding dan program baru SD Mugeb terungkap saat gathering di Jolotundo Glamping dan Edupark, Dusun Plakat, Desa Bajulan, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk. Rapat kerja berlangsung bakda shalat Maghrib-Isya berjamaah di area lapangan berumput, Jumat (24/5/2024).
Kepala SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik Mochammad Nor Qomari SSi memaparkan program kerja tahun pelajaran 2024-2025 yang akan berjalan mulai Juli 2024 mendatang. Seluruh guru dan karyawan sejumlah 89 orang itu duduk melingkar di bawah lampu-lampu yang menggantung di dahan pohon pinus.
Ari–sapaan akrabnya–mengatakan, “Saya yakin malam ini penuh kebahagiaan, saling menginsipirasi, dan menyemangati yang bikin kita berkomitmen menjadi superteam.”
Ia juga mengapresiasi berbagai bahan dan alat bakaran BBQ dan steamboat. “Saya yakin, semua itu diberikan secara ikhlas,” ujar bapak tiga anak itu.
Ia pun teringat pada pesan pendiri Muhammadiyah Kiai Ahmad Dahlan yang mengajarkan untuk ikhlas. ” Kita komitmen untuk sama-sama menghabiskan yang kita bawa. Itu makanan terbaik dari teman-teman kita, superteam,” lanjutnya.
Ari memulai pembahasan inti dengan menekankan, “Mugeb school sudah berusia 29 tahun. Pastinya banyak amal jariyah yang telah diterehkan dan diikhtiarkan Ustad Ustadzah sebelum kita. Mari berkomitmen agar Mugeb School bisa menapaki usia ke-30 dan seterusnya. Itu tidak mudah. Dengan kekompakan akan terus menjadikan Mugeb School tidak hanya eksis tapi mewarnai pendidikan di Gresik, Jatim, Indonesia maupun seluruh dunia.”
Pria yang hobi mendongeng sebagai Kak Ari itu lantas mengajak, “Kita memberikan pondasi generasi emas, generasi Islam, yang nantinya menjadikan mereka generasi pemenang masa depan. Tidak ada yang paling berkontribusi. Semua berkontribusi. Guru mapel, sekuriti, tukang semua saling menguatkan.”
Ari pun menyampaikan hal-hal baru terkait Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Pertama, dalam branding sekolah.
Ia mengajak untuk memperkuat lagi branding sekolah Islam unggul berakhlak mulia dan berprestasi, sekolah ramah anak (SRA), dan sekolah pocil. “Yang baru, sekolah para pemimpin. Nanti kita perbanyak program bagaimana siswa mengelola dirinya sendiri. Berikutnya, bagaimana siswa bisa bersosialisasi dan berorganisasi. Siswa kita harus bisa memimpin dan dipimpin. Banyak program yang akan kita lakukan di 2024-2025,” ungkapnya.
Adapun untuk tahun pelajaran depan, ada 97 total program kerja (proker). “Yang proker lama 50, yang proker baru 47. Agar proses internal kita semakin bervariasi,” urainya.
Tak hanya itu, pria asli Kota Pudak itu menyatakan pihaknya akan terus menambah CCTV. “Sekarang 20, akan tambah 30 lagi,” ungkapnya.
Selain itu, kelas yang belum ada TVnya juga akan ditambah. Ada pula perbaikan AC dan sarana lainnya. “Agar kita tetap menjadi sekolah Islam yang unggul dan berakhlak mulia,” terangnya.
Menginternasional
Bagaimana Mugeb School menginternasional? Pertanyaan retorik ini Ari ungkapkan lalu menyebutkan langkahnya. “Nama ruangan ada tiga bahasa. Indonesia, Inggris dan Arab. Harapannya, siswa guru yang kurang bahasanya, sedikit demi sedikit terbiasa dengan bahasa asing,” ujarnya.
Ia lalu menyatakan banyak program lainnya yang mengarah ke internasional. “Kita bersiap diri agar siswa dan guru lebih terbiasa pakai bahasa internasional,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Ari kembali mengingatkan lima profil lulusan karakter. Yakni jujur, bertanggung jawab, mandiri, disiplin, dan peduli. “Kita breakdown kegiatannya apa saja dari tiap bidang, Kesiswaan, PPK, dan Umum. Sehingga apapun yang ada di sekolah, ujungnya bagaimana menumbuhkan karakter itu pada siswa selain menumbuhkan profil pelajar Pancasila,” ungkapnya.
Selanjutnya, Ari mengungkapkan program Tahfidh Excellent menjadi intrakurikuler. “Masuk ke dalam kurikulum. Guru tahfidh excellent mengawal tahsin dan tahfidh anak-anak. Jamnya lebih lama, 6.30-12.30 WIB,” terangnya sambil menegaskan ini bukan tanggung jawab guru al-Quran saja tapi tanggung jawab semua pihak.
Akhirnya, Ari menekankan, “Gathering dan outbound kali ini temanya we are the superteam. Karena saat ini dan ke depan itu jadi guru tidak mudah tapi insyaallah dengan superteam kita akan bisa.”
Ia mengumpamakan, “Lidi itu rapuh tapi kalau disatukan akan kuat. Satu benang itu rapuh, kalau seratus benang disatukan akan jadi lebih kuat!”
Mereka pun sepakat pendidikan sukses kalau tiga pilar berjalan. Baik sekolah, orangtua maupun siswa. Maka pada rapel ini, Kajian Ummahat dan Kajian ayah semakin banyak.
Ari menyimpulkan, “Rekreasi kita penuh hal-hal positif. Kita di sini saling menguatkan. Saling menasihati untuk kebenaran.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni