PWMU.CO – Duet qari membuat khidmat Gebyar Milad Ke-107 Aisyiyah dan Pertemuan Periodik IV Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik, di Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik, Sabtu (25/5/24).
Panitia pelaksana acara ini menunjuk Shofiyatul Izzah SPd dan Rifdatun Nabilah Banafsaj untuk melantunkan ayat-ayat al-Quran pada acara pembukaan. Duet qari dengan suara merdunya ini berhasil melengangkan ruangan. Peserta yang hadir sejumlah 380 hanyut mendengarkannya.
Hasil perbincangan kontributor PWMU dengan Shofiyatul Izzah, dia mengungkapkan bahwa pada Kamis (16/5/24) sekitar pukul 08.00 WIB, dia dihubungi oleh Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Innik Hikmatin. Innik meminta Shofiyatul membaca al-Quran atas nama perwakilan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Wadeng.
Shofiyatul melanjutkan ceritanya, “Ibu Innik lalu menyampaikan bahwasannya saya nanti akan membaca al-Quran duet bersama teman disabilitas gangguan penglihatan,” ujarnya. Wanita kelahiran 23 Oktober 1994 itu merasa sangat bahagia, penuh syukur dan bercampur ragu, apakah dia bisa berkolaborasi karena baru pertama kali tampil duet.
Pada Sabtu (18/5/24), Innik kembali menelepon Shofiyatul untuk menginformasikan surat yang dibaca sesuai tema yaitu memperkokoh dan memperluas dakwah kemanusiaan semesta, yaitu surat ali-Imran 102, 103, 104 dan surat an-Nahl ayat 97. Innik juga meminta ada ayat yang dibaca bergantian dan ada ayat yang dibaca bersama-sama.
Akhirnya Shofiyatul memberikan pilihan. “Qs al-Imran ayat 102 dan 103 saya, ayat 104 dibawakan oleh Mbak Rifdatun, dan surat nn-Nahl ayat 27 dibaca bersama-sama,” terangnya. Akhirnya Shofiyatul dan Rifdatun bertemu untuk latihan bersama. Mereka Latihan selama satu hari.
Shofiyatul, putri kedua dari Ainur Rofiq dan Zubaidah juga berbagi tips agar suara tidak tersedak saat melantunkan ayat suci al-Quran. Tipnya yaitu tetap fokus, jaga kesehatan, dan tidak makan gorengan.
Pada kesempatan yang berbeda Reni Vindarwati, ibu dari Rifdatun Nabilah Banafsaj menceritakan bahwa putri pertamanya pada tahun 2019 pernah bercita-cita untuk sekolah di SMA Muhammadiyah 1 Gresik dan sudah daftar.
“Niat tersebut kami urungkan karena sang putri menderita glukoma dan memilih untuk bersekolah di dekat tempat tinggalnya saja, yaitu di Madrasah Aliyah Muhammadiyah (MAM) 2 Banyutengah Gresik,” ujarnya. (*)
Penulsi Nadhirotul Mawaddah Editor Muhammad Nurfatoni/MS