Bazar Gebyar Milad Aisyiyah Laris Manis; Liputan Estu Rahayu
PWMU.CO – Kecerian pecah tatkala mama-mama Aisyiyah turun dari lift lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah Gresik, Sabtu (25/5/2024). Pasalnya, mereka sangat senang ketika melihat aneka jajanan, olahan ikan, kerupuk, dan minuman berjajar di atas meja-meja bazar.
Bazar yang digelar Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDA Gresik laris manis diserbu sekitar peserta Gebyar Milad Ke-107 Aisyiyah dan Pertemuan Periodik IV.
Menurut Ketua Ikatan Pengusaha Aisyiyah (IPAS) Gresik Fajriyah SPd, tujuan bazar ini untuk memeriahkan milad sekaligus memperkenalkan produk-produk makanan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ke seluruh anggota Aisyiyah.
Selain itu, lanjutnya, dengan menggelar bazar, Aisyiyah telah membantu meningkatkan perekonomian UMKM. Memudahkan pembeli yang tidak bisa menemukan produk makanan tersebut di daerahnya. “Seperti gula aren khas Pulau Bawean, empek-empek Bawean, minuman kemaruk (kemangi jeruk nipis), dan lainnya,” katanya.
Menambah Pelanggan
Anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PDA Gresik itu berharap IPAS bisa lebih dikenal di seluruh penjuru daerah yang ada organisasi Aisyiyah-nya, sehingga bisa menambah pelanggang-pelanggan baru dari kalangan Aisyiyah dan masyarakat umum.
Wanita berkacamata yang tinggal di Desa Gumeno, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik berharap, dari para pelanggan, bisa bekerja sama dengan instansi, amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan amal usaha Aisyiyah (AUA).
“Baik dalam pengadaan barang yang dibutuhkan maupun dalam hal pemasarannya,” ucapnya.
Berikut aneka makanan dan minuman di bazar:
- Aneka minuman terdiri dari: sinom, temulawak, kemaruk (kamangi jeruk), teh botol dan sari kedelai
- Aneka kerupuk: kerupuk kakap, lele, cumi, payus, glomo, jaer, bader, telur asin, ikan bandeng, telur ayam, udang, empek-empek kering Bawean dan rengginang
- Aneka opak: opak gurih, kacang hijau, opak pedas krawu, pedas, sop, telo, opak milo, dancow, keju dan wedaran
- Aneka makanan khas: pudak, jenang kecubung, bonggolan, otak-otak bandeng dan gula aren bawean. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni