PWMU.CO – Saat celotehan anak PAUD Aisyiyah dijadikan guru bahan mengajar di kelas. Hal ini terjadi di PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
Pada Sabtu (18/5/2024), guru-guru menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara outdoor bertempat di ladang Sumberan Desa Sendangagung. Kegiatan ini diikuti sebanyak 80 anak yang terdiri dari siswa Kelompok Bermain (KB) 1 dan 2, Kelompok TK A1, TK A2, serta TK B1 dan TK B2.
Sementara guru-guru yang ikut mendampingi pada pembelajaran tersebut ada 6. Mereka adalah Ana Muslimatin, Mila Pristianti, Lisa Fironika, Ika Fanani, Nor Zubaedah, dan Yuslina Fera Wilyana. KBM tersebut mengambil tema Bumi Tempatku Berpijak dengan sub tema Ladang.
Wali Kelas TK A2, Ika Fanani SPd mengatakan, PAUD Aisyiyah Bustanul Athfal Sendangagung sudah mengagendakan pelaksanaan KBM secara outdoor sepekan sekali tepatnya setiap hari Sabtu.
“Kita kondisikan anak-anak berinteraksi dengan alam. Kita ajak mereka jalan-jalan menuju lokasi. Kali ini kita pilih ladang Sumberan yang letaknya di Dusun Kemas Desa Sendangagung, kira-kira menempuh perjalanan 30 menit dari sekolah,” katanya.
Nor Zubaedah SPd menambahkan, dengan belajar secara outdoor, anak-anak bisa berinteraksi secara langsung dengan alam yang ada di depan mereka. Hal ini dibuktikan banyaknya celotehan mereka.
“Wah itu pohon ketelanya tinggi sekali bu guru. Gimana nyabutnya ya? Kan ketelanya ada di bawah tanah,” kata Alisha, siswa Kelompok A2.
“Ketelanya enak digoreng Bu Guru,” imbuhnya.
“Nah itu ada banyak cabe, berwarna-warni Bu Guru, kok bisa ya,” katanya lagi.
Sementara Revan, siswa Kelompok B2 protes. “Bu guru, di sini banyak nyamuk, lihat dahiku menthol-menthol digigit nyamuk Bu,” celotehnya.
Sementara Shanum anak TK A1 berteriak. “Bu guru ada luwe (keluwing atau kaki seribu) lucu Bu, masih kecil warnanya pink,” tuturnya.
Yuslina Fera Wilyana, Wali Kelas TK B2 menjelaskan, semua guru mencatat semua celotehan anak-anak. “Celotehan mereka akan dijadikan sebagai bahan mengajar secara indoor atau di dalam kelas,” terangnya.
Wali Kelompok Bermain 1, Ana Muslimatin, menambahkan, semua celotehan tersebut akan dijawab para guru ketika di dalam kelas, sampai anak-anak paham.
“Upaya ini terbukti sangat efektif. Ketika kita bercerita, atau menjelaskan tentang bumi temapatku berpijak, anak-anak sangat antusias karena mereka sudah berinteraksi secara langsung,” kata Ana Muslimatin.
“Yaitu berinteraksi secara langsung dengan alam. Mereka sudah menyaksikan sendiri, melihat, merasakan, bahkan bersentuhan langsung dengan alam,” pungkasnya. (*)
Penulis Sri Asian Editor Nely Izzatul