PWMU.CO – Widyaningrum, kepala SD Muhammadiyah 2 (Muda) Tulangan, Sidoarjo wafat. Kader terbaik itu berpulang ke Rahmatullah pada Sabtu (25/5/24).
PCM Tulangan telah kehilangan kader terbaik. Widyaningrum SE, kepala SD Kreatif Muhammadiyah 2 Tulangan wafat bakda shalat maghrib di rumahnya, Desa Kemantren RT 02 RW 02 Tulangan, Sidoarjo.
Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan Muhammad Syaefuddin yang juga suami almarhumah bercerita, siang tadi sempat bersantai jalan-jalan. “Pada sore waktu magrib juga berangkat ke masjid dekat rumah,” terang ketua Korps Mubalig Muhammadiyah (KMM) Sidoarjo tersebut.
Mengeluh Tidak Enak Badan
Sekitar pukul 18.00 atau bakda berjamaah shalat maghrib, Widyaningrum mengeluh tidak enak badan lalu segera pulang. “Tiba-tiba di rumah sudah tidak sadarkan diri,” jelas Syaefudin.
Untuk memastikan dan mengupayakan pertolongan, dibawa segera ke RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan. “Langsung dilarikan ke IGD untuk penanganan dan pengecekan. Dari pihak RSA Siti Fatimah menyimpulkan sudah meninggal dunia,” tuturnya.
Kabar wafatnya Widyaningrum membuat terkejut beberapa kerabat. Wakil Ketua PCM Tulangan H Muhammad Shodiq, yang dikenal akrab dengan almarhumah dan dianggap seperti anak sendiri sempat tidak percaya, karena beberapa hari masih berbincang masalah Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Usai dimandikan, jenazah segera dishalatkan di Masjid Fajar Muda, kompleks Pendidikan SD Kreatif Muhammadiyah 2 Tulangan.
Bertindak sebagai imam shalat Muhammad Syaefuddin, sang suami sendiri. Selepas shalat, upacara pelepasan jenazah dipimpin H Muhammad Shodiq mewakili keluarga kepala sekolah dan PCM Tulangan. Dalam sambutannya, membaca al-Quran Surat Al Anbiya’ ayat 35
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami”.
Bekerja Totalitas
Wakil Ketua Koordinator Bidang Lembaga Pengembangan Ranting dan Pembina AUM, itu mengucapkan terima kasih pada para pentakziah yang hadir. “Ini merupakan bentuk kewajian sebagai seorang muslim untuk memandikan, mengafani dan menyalati, serta memakamkannya,” terang HM Shodiq.
Pertama atas nama keluarga kami mohon maaf atas kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan selama hidup. Atas nama PCM Tulangan bersaksi, kepala sekolah ini kader terbaik, yang bekerja totalitas dalam mengemban tanggung jawab sebagai kepala sekolah. “Kami merasa kehilangan,” ungkapnya.
Ketiga, lanjutnya, kami bersaksi bahwa Widyaningrum ini seorang mukmim yang taat ibadah. “Mari kita antarkan ke pemakaman dan kita doakan bersama-sama,” ajaknya dengan mata berkaca-kaca.
Di mata sahabatnya, Siti, yang juga Kepala Tata Usaha SD Muda, almarhumah selama hidup dikenal sangat ramah, hangat, dan akrab dalam bersosialisasi. “Beliau kadang suka bercanda dan tenang dalam menghadapi masalah. Juga selalu memotivasi,” terang Siti. (*)
Penulis Sumardani. Editor Darul Setiawan.