PWMU.CO – Internalisasi Ideologi Muhammadiyah menjadi satu di antara kompetensi yang harus dicapai oleh peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Dai Komunitas LDK PWM Jawa Tengah. Acara digelar Sabtu (25/05/2024) di Hotel Siliwangi Semarang, Jawa Tengah.
“Islam berkemajuan telah menjadi roh Muhammadiyah sejak awal,” ujar Drs Jumari mengawali materinya.
Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) PWM Jawa Tengah ini menyampaikan bahwa tujuan Muhammadiyah dalam Statuten 1912 ialah “Memajukan hal agama kepada anggota-anggotanya”.
Jumari menyatakan dalam Statuten 1914 disebutkan ‘Memajukan dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran Igama di Hindia Belanda’ dan ‘Memajukan dan menggembirakan kehidupan (cara hidup) sepanjang kemauan agama Islam kepada lid-lidnya’.
“Dai itu harus bahagia, karena tugas dia adalah membahagiakan orang lain. Bagaimana da’i bisa membahagiakan orang lain sementara dia sendiri tidak bahagia? Kita hidup sudah ada yang mengatur, kalau ada orang yang susah maka dia adalah orang yang susah diatur,” ucapnya.
Ia lantas mengajak peserta untuk mengingat pesan KH Ahmad Dahlan, ‘Dadiya kiai sing kemajuan lan aja kesel-kesel annggonmu nyambut gawe kanggo Muhammadiyah’ (Jadilah kiai yang berkemajuan dan jangan lelah kamu bekerja untuk Muhammadiyah).
Jumari memaparkan spirit Islam berkemajuan yang merupakan rumusan terbaru ideologi Muhammadiyah. Pertama, perintah membaca (al-Alaq 1-8). “Spiritnya kita ambil dari al-Qur’an, pertama spirit iqra’. Iqra adalah perintah membaca, namun di balik perintah membaca adalah perintah berkarya,” terangnya.
Kedua, dorongan untuk berubah (ar-Ra’du 11 dan 17). Ketiga, menjadi yang terbaik (al-Mulk 2 dan Ali Imran 110). Keempat, berorientasi ke masa depan (al-Hasyr 18). Kelima, pembukti wasathiyah Islam (al-Baqarah 143). Keenam, mewujudkan Islam sebagai rahmatan lil’alamin (al-Anbiya’ 107). Keenam, bersikap proaktif bukan reaktif (Muhammad 7), dan ketujuh, bersikap terbuka, kritis dan selektif (az-Zumar 18).
“Akhlak medosisah. Di antaranya adalah saring sebelum sharing. Da’i Muhammadiyah harus bisa menerapkan spirit Islam berkemajuan,” terangnya.
Selanjutnya Jumari memaparkan tentang karakter Islam Berkemajuan. Setidaknya ada 5 karakter yang harus dimiliki oleh warga Muhammadiyah. “Pertama, berlandaskan pada tauhid (al-Mabni ‘ala al-tauhid). Orang yang bertauhid itu akan selalu berpikir sebelum melakukan sesuatu, bagaimana pandangan Allah jika aku melakukan itu, apakah Allah ridho ataukah sebaliknya,” ujarnya.
Karakter Islam berkemajuan kedua ialah bersumber pada al-Qur’an dan as-Sunnah (al-R
Ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah).
“Menghidupkan dan tajdid (ihya’ al-Ijtihad wa al-tajdid), mengembangkan wasathiyah (tanmiyat al-wasathiyah), dan terakhir Islam berkemajuan itu ingin mewujudkan rahmat bagi seluruh alam (tahqiq al-rahmah li al-’alamin)” tandasnya. (*)
Penulis Ain Nurwindasari Editor Mohammad Nurfatoni