PWMU.CO-Rumah Sakit Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan, Sidoarjo, menyembelih sapi berbobot setengah ton pada Idul Adha, Sabtu (2/9/2017). Selain sapi juga memotong dua kambing kurban.
Besarnya sapi ini menarik perhatian karyawan RS dan masyarakat yang datang. Sebelum penyembelihan, mereka berebut untuk foto selfie bersama sapi jenis limousine warna coklat gelap ini. Sapi besar ini kurban dari direktur rumah sakit dan dokter spesialis.
Ketua Panitia Idul Kurban, Dwi Anzar, A.Md, RMIK, menjelaskan, penyembelihan hewan ditangani sendiri oleh anggota panitia. Tidak ada kesulitan bagi panitia untuk merobohkan dan menyembelih sapi besar. ”Meskipun kami belajar memotong sapi dari berbagai video, alhamdulillah dalam praktik tidak ada kesulitan,” ujar Aan, panggilan Dwi Anzar.
Karena berpengalaman memotong hewan besar tahun ini, kata Aan, tahun depan berharap RS Siti Fatimah dapat berkorban untuk sapi berbobot satu ton. Dia yakin, dari pengalaman sekarang ini, insya Allah tahun depan kegiatan penyembelian makin lancar meskipun mendapat sapi sebesar satu ton.
Penanganan daging kurban dan pembagiannya cepat diselesaikan berkat kerja sepuluh sukarelawan Srikandi Aisyiyah rumah sakit yang dikomando Isrotul Choyimah, AMd. Keb dan Siti Isnani, AMd.Kep. ”Seperti pengurbanan Nabi Ibrahim dan Ismail, maknanya sekarang kita harus menyembelih sifat kebinatangan yang masih ada di diri seperti rakus, serakah, korupsi,” kata Mbak Choyim berfilosofi.
Daging kurban dibagikan kepada pasien, warga di sekitar rumah sakit, sopir dan tukang becak yang lewat di depan rumah sakit, dan desa sekitar.
Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah, dr Tjatur Prijambodo, MKes, mengatakan, kegiatan Idul Adha ini sebagai bagian peningkatan ketakwaan, keikhlasan dan kesabaran kepada dokter dan karyawan. Derajat itu harus bisa dicapai setelah berkurban, tidak cukup ritualnya saja.
”Pembagian daging kurban sebagai bentuk syiar Islam dan Persyarikatan Muhammadiyah serta meningkatkan solidaritas sosial dan ukhuwah di antara karyawan dengan masyarakat,” kata dokter Tjatur. ”Dengan demikian keberadaan rumah sakit ini terasa manfaatnya bagi masyarakat,” sambungnya. (*)