PWMU.CO – Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan dalam ceramahnya mengajak para jamaah shalat Idul Adha untuk senantiasa saling memberi dan menebar manfaat dalam hidup. Selalu bisa mengambil hikmah dari setiap momentum. Tak terkecuali dalam momen Idul Adha 1438 Hijriyah.
“Kita dianjurkan untuk selalu berbagi kenikmatan kepada orang lain. Tuntutan agar hidup menjadi bermanfaat bagi yang lain merupakan suatu keharusan bagi orang yang mengaku dirinya beriman,” kata Fauzan saat menjadi khatib shalat Idul Adha di lapangan Heliped UMM, Jumat (1/9).
Fauzan menegaskan bahwa kemanfaatan dan kebersamaan dalam hidup tidak hanya sebatas pada pemberian yang sifatnya materi saja. Tapi, juga pada hal yang sifatnya immaterial atau tak berwujud. Seperti keikhlasan dan keridloan.
“Daging dan darah hewan qurban bukanlah sesuatu yang paling utama. Keikhlasan dan kemanfaatan dalam berqurban adalah yang utama. Sehingga kita dapat mencapai derajat taqwa dan keridhoan Allah SWT,” ujarnya.
Fauzan pun menyampaikan tentang momentum haji. Sambil mengutip salah satu hadist, Fauzan menyampaikan barangsiapa yang berhaji karena Allah dan tidak berkata seronok, serta tidak berbuat kefasikan, maka pulang ke negerinya sebagaimana dilahirkan oleh ibunya.“Berqurban dan berhaji bukanlah ajang untuk pamer kekayaan, kekuasaan, atau riya kepada yang lainnya,” jelasnya.
Di akhir tausiyahnya, Fauzan kembali mengajak seluruh jamaah agar bisa mengambil pelajaran dari kejadian yang dialami Nabi Ibrahim dan keluarganya. “Jadilah manusia yang unggul dan bermakna bagi siapa pun. Baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa, dan negara,” imbuhnya.(izzudin/aan)