PWMU.CO – Empat bulan yang dimuliakan Allah dibahas dalam kajian Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Lebanisuko Wringinanom Gresik, Jawa Timur di Masjid Al Ihsan, Sabtu (25/5/24).
Dalam materi kajiannya, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik Drs KH Muhammad In’am MpdI menyitir Quran surat at-Taubah ayat 36, sesungguhnya jumlah bulan disisi Allah itu ada 12 bulan.
Mantan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Gresik ini menjelaskan kandungan surat tersebut Allah menciptakan langit dan bumi diantaranya ada empat bulan yang dimuliakan Allah. “Bulan mulia tersebut adalah Dzulqada, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab,” jelas In’am ba’da ashar itu.
Dia menguraikan masing-masing ada keistimewaan, sedangkan tiga bulan yang berurutan itu lazim disebut bulan Haji. “Mengapa disebut bulan Haji? Karena pada bulan tersebut calon jamaah Haji berangkat, melaksanakan, dan pulang dari Haji,” ujar pria kelahiran Gresik itu.
Dia berdoa semoga kita semua dimudahkan Allah untuk pergi haji, sontak jamaah mengaminkan. “Pun sampek sanjang ngeten: Pak! mboten mugkin kulo saget, lah kulo ngeten ae (jangan sampai bilang tidak mungkin saya bisa, karena saya hanya seperti ini),” ungkapnya.
Koordinator Majelis Tarjih dan Tajdid dan Lembaga Pengembangan Cabang Ranting serta Pembinaan Masjid ini menceritakan pengalamannya ketika menjadi pembimbing jamaah Haji pada tahun 2010 ada seorang tukang becak bersama istrinya bisa pergi haji.
“Dengan mengayuh becak tiap hari mengumpulkan sebanyak sepuluh ribu, dengan niat sungguh-sungguh serta dikawal doa, akhirnya bisa,” ujarnya menyemangati jamaah.
Pelaksanaan Haji, sambungnya, mulai tanggal delapan sampai 13 Dzulhijjah dengan puncaknya pada sembilan Dzulhijjah. “Madep, mantep, ora obah, menghadap Allah, tafakkur, dzikrullah di Arafah,” tandas mantan Guru SMA Muhammadiyah 1 Gresik (Smamsatu) ini.
Selanjutnya Dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi di Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik (UMS) ini menegaskan yang tidak melaksanakan ibadah Haji ketika tanggal 9 diperintahkan puasa Arafah,10 Dzulhijjah melaksanakan shalat Idul Adha setelah itu menyembelih hewan kurban yang sudah diperintah Allah dalam Quran surat al-Kautsar.
“Yang bisa juga dilaksanakan pada hari tasyrik yaitu 11, 12, 13 Dzulhijjah,” katanya.
Pada penjelasan al-Kautsar Allah menurunkan nikmatNya yang tidak bisa kita hitung, baik berupa kesenangan maupun nikmat yang tiada bandingannya yaitu nikmat iman dan islam.
“Nikmat tersebut Allah sebutkan dalam Quran surat Ali Imran 14 kecintaan terhadap keinginan berupa perempuan, anak, harta benda yang bertumpuk berupa emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak, dan sawah ladang,” tegasnya.
Nah, sambunya, pada saat Idul Adha Allah menguji kecintaan kita. Sayang manakah antara hewan ternak dengan Allah. Kecintaan kita kepadaNya Allah jelaskan dalam Quran surat al-Baqarah ayat 165.
Dia mengatakan peristiwa bulan mulia Rajab Allah mengisra’ Mi’rajkan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sampai ke Sidratul Muntaha dengan mendapat oleh-oleh shalat lima waktu.
“Semoga kita bisa melaksanakan ibadah kurban, karena masih ada waktu untuk mengumpulkannya untuk menjumpai Idul Adha,” pesannya. (*)
Penulis Kusmiani. Editor Ichwan Arif.