PWMU.CO – Penyembelihan hewan qurban di Ranting Muhammadiyah Takerharjo (Takeran), Solokuro, Lamongan baru dilakukan sehari setelah shalat Idul Adha 1438 Hijriyah berlangsung. Alasannya, karena shalat idul Adha yang dilaksanakan pas tanggal 10 Dzulhijah 1438 H itu jatuh tepat di hari Jumat (1/9/2017).
“Kalau hari Jumat itu waktunya pendek.Terpotong kewajiban Jumatan (shalat Jumat). Sedangkan, kalau hari Sabtu itu waktunya agak panjang. Sehingga pada hari Ahad atau Senin bisa menikmati olahan daging bersama keluarga” kata Sekretaris Panitia Qurban Moch.Ikrom menyampaikan alasan kenapa menyembelih hewan qurban pada Sabtu (2/9/2017).
Di sisi lain, Ketua Panitia Qurban Abdullah menyebut bahwah kegiatan penyembelihan Idul Qurban di Desa Takerharjo
ini cukup unik. Sebab, penyembelihan dilakukan secara bersama-sama antara warga Takerharjo Wetan yang mayoritas warga Nadhiliyin dengan warga kulon yang mayoritas warga Muhammadiyah.
Selain itu, tradisi yang sudah berlangsung sejak tahun 1980-an itu secara kepanitian selalu bergantian antara warga Muhammadiyah dan warga NU.Pembagian daging qurban juga selalu rata. Baik warga yang mampu atau kurang mampu.
Syukurnya, lanjut Abdullah, tahun ini, panitia menerima hewan qurban sejumlah 1 ekor sapi, uang hampir Rp 50 juta dan 120 kambing. Di samping itu, secara keseluruhan selama proses penyembelihan berjalan lancar dan tertib. Hanya saja sempat ada insiden kambing yang sudah disembelih bangkit dan mengejar anak anak kecil yang menonton. Tapi, beberapa saat kemudian kambing roboh kembali.
“Warga yang masuk data seagai penerima daging daging qurban adalah 1310 kepala keluarga,” jelasnya.(fery/aan)