Emas … oh Mas! Oleh Dr Encep Saepudin SE MSi, Dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah (UM) Purwokerto dan Anggota LPCR PWM Jateng. sang Pemulung Kata
PWMU.CO – Kemuliaan emas belum terkalahkan logam lain sejak ribuan tahun silam. Kilauannya masih menyilaukan mata. Kadang menjadi simbol kemewahan.
Hari-hari belakangan ini, emas bikin heboh. Pertama, harganya melesat. Kedua, temuan tambang emas ilegal sepanjang 1,6 kilometer.
Harga emas sudah naik sekitar 17 persen dalam lima bulan terakhir selama tahun 2024. Kenaikannya tidak menyurutkan perempuan berhiaskan emas, di antaranya cincin, kalung, anting-anting, dan gelang karena bisa menguatkan aura kecantikannya.
Tidak cukup di situ, perempuan cantik itu selalu tersenyum. Barisan giginya kelihatan. Senyumannya itu bukan masuk gummy smile.
Oooo, ternyata memamerkan giginya ber-behel emas. Lebay. Wk-wk-wk …
Unsur kimia Au ini memberikan efek relaksasi bagi tubuh perempuan. Juga, emas akan menjaga suhu tubuhnya agar tetap normal.
Ilmuwan menemukan kandungan senyawa atom dalam emas membahayakan tubuh manusia. Senyawa berbahaya ini tidak menyerap dalam tubuh perempuan karena dibuang bersama darah haid.
Sebaliknya senyawa mengendap dalam darah lelaki karena dalam tubuhnya tidak ada alur pembuangannya. Itulah kenapa lelaki yang memakai emas akan mengidap alzheimer, sakit usus, dan mandul.
Emas menjadi lambang kemewahan sudah dikenal sejak zaman Mesir kuno. Emas menjadi pelapis peti mati dan peralatan lainnya.
Sekarang ini, sejumlah sultan menyepuh mobil dengan emas. Toilet berlapiskan emas. Rumah pun berkilau emas. Emas sebagai alat investasi.
Bahkan sudah tersedia menu olahan makanan emas 24 karat berbentuk gold leaf. Sajian sultan berbentuk ‘lemper’ emas ini dibandrol Rp 16 juta.
Maaf, ya. Pecel lele plus nasi seharga Rp 20 ribu bikin tubuh bebas osteoporosis. Sedangkan gold leaf yang mahal itu hanya diolah usus untuk menjadi feses alias tahi karena kagak berguna bagi tubuh.
Namanya sultan. Semua serba mewah. Meski seringkali kagak bermanfaat bagi dirinya.
Banyak kisah emas dalam Islam, misalnya zakat. Simpanan emas seberat 85 gram sudah kena nisbah. Besaran zakatnya sekitar 2,5 persen.
Ganjaran emas dilimpahkan bagi umatnya yang selalu bersabar selama hidup di dunia. Allah SWT memuliakan hamba-Nya yang tertuang dalam al-Fatir: 33, yang berbunyi: “(Balasan mereka di akhirat adalah) surga ‘Adn yang mereka masuki. Di dalamnya mereka dihiasi gelang-gelang dari emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.”
Di dunia saja, emas kagak bakalan habis. Apalagi di akhirat nanti. Maka, bersabarlah.
Indonesia merupakan negara penghasil emas terbesar ke-6 di dunia, sekitar 160 ton per tahun. Tambang emas terbesarnya berada di Grasberg Papua, Gunung Dompu Sumbawa, Gunung Pongkor Jawa Barat, Tambang Martabe Sumatera Utara, dan Sumbawa.
Per Q1-2024, cadangan emasnya sebanyak 146.399,41 ton. Volume tersebut menempatkannya sebagai negara yang memiliki cadangan emas terbanyak ke-19.
Harga emas dunia terus mengalami kenaikan sejak Oktober 2023 lalu. Kenaikannya kali ini agak anomali karena The Fed sudah mengeluarkan delapan kebijakan-kebijakan suku bunga acuan. Padahal biasanya kenaikan tersebut akan menurunkan permintaan emas sebagai instrumen investasi.
Sejumlah pengamat mensinyalir serangan mendadak Brigade Al Qassam ke Israel paling realistis menjadi alasan kenaikan harga emas. Masyaallah.
Pertama kejadian, pada bulan Oktober 2023, harga emas langsung melesat naik 5 persen. Angka tersebut kini 19persen lebih tinggi dibandingkan saat konflik dimulai
Masyaallah, luar biasa, serangan ini mengubah peta geopolitik dunia. Bahkan, kini, sejumlah negara Eropa mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Ditemukan WNA China menambang emas ilegal dalam lubang sedalam 1.648 meter. Kerugian negara akibat tambang ilegal berlokasi di Kalimantan Barat tersebut masih dihitung.
Bulan haji sudah tiba. Dari zaman dulu sampai sekarang, biaya haji per tahun setara 100 gram emas per tahun. Mungkin saatnya menabung haji pakai emas. Sudah tersedia di lembaga keuangan syariah.
Emas adalah logam mulia. Kalau kamu sebagai lelaki mau dimuliakan banyak orang, datanglah ke Jawa. Nanti semua orang akan menyapa: “Hai, Mas …” (*)
Tulisan-tulisan sang Pemulung Kata bisa dibaca di sini
Editor Mohammad Nurfatoni