PWMU.CO – Ratusan teman disabilitas belajar membaca Al-Quran Isyarat bersama Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Innik Hikmatin SPd MpdI, Senin (27/5/2024).
Kegiatan itu bertajuk Pelatihan Kompensatoris Program Khusus Anak Autis dan Belajar Membaca al-Quran Isyarat bagi Kader Gala, Gantari, SPPI diadakan oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik.
Acara yang digelar di lantai 3 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Gresik ini dihadiri oleh 120 orang peserta dari berbagai utusan. Yaitu para relawan Gerakan Aisyiyah Layanan Disabilitas (GALA), Gerakan Cinta Anak Tanpa Diskriminasi (Gantari) dan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI) se-Kabupaten Gresik.
Innik Hikmatin menjadi pemateri terakhir pada kegiatan ini yaitu belajar membaca Al-Quran Asyarat. Sebelum menyampaikan materi, dia dibantu oleh beberapa orang panitia membagikan handout yang berisi panduan membaca Al-Quran Isyarat.
“Huruf alif dilambangkan dengan cara telapak tangan menghadap ke kiri. Jari-jari menggenggam, kecuali ibu jari menghadap keluar, lurus menunjuk ke atas. Bentuk seperti membentuk huruf alif,” terangnya.
Kemudian, lanjutnya, untuk huruf ba, telapak tangan menghadap keluar. Jari-jari menggenggam, kecuali jari telunjuk lurus menunjuk ke atas. Mengisyaratkan huruf ba memiliki satu titik. Huruf demi huruf Hijaiyah dia sampaikan.
Innik tidak sendirian saat memberikan materi. Estu Rahayu salah satu anggota panitia pelaksana kegiatan mendampinginya bersama dengan para penyandang disabilitas gangguan pendengaran.
Di sela penyampaian materi, Estu mengajak para peserta untuk bermain tebak-tebakan. Para peserta diminta untuk memperagakan bentuk huruf yang disebutkannya.
Berdasarkan hasil penilaian dari para penyandang disabilitas, semua peserta bisa memperagakan bentuk-bentuk huruf yang disebutkan oleh Estu. “Tapi saya nggak percaya. Kertasnya ditaruh dulu!” seru Estu sambil tertawa melihat para peserta ternyata memperagakan sambil melihat buku panduan.
Selanjutnya Innik kembali memperagakan bagaimana cara memperagakan huruf Hijaiyah dengan tanda baca diikuti oleh seluruh peserta.
“Untuk tanda baca fatkhah, tangan dan jari membentuk isyarat huruf, lalu digerakkan lurus dari kanan ke kiri. Untuk kasrah tangan dan jari membentuk isyarat huruf, lalu digerakkan lurus dari atas ke bawah, sedangkan untuk dhammah, tangan dan jari membentuk isyarat huruf lalu digerakkan melengkung ke bawah dari kanan ke kiri,” terangnya.
Di akhir sesi, Innik menyampaikan kegiatan belajar membaca Al-Quran Isyarat ini tidak berhenti sampai di sini. Akan ada kelanjutan baik itu melalui pertemuan Aisyiyah ataupun pertemuan yang lain. (*)
Penulis Nadhirotul Mawaddah Editor Mohammad Nurfatoni