PWMU.CO – Hj Susilowati Masyhur (77), mantan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Lamongan dua periode wafatdi ruang ICU RS Muhammadiyah Lamongan, Senin (27/5/2024) malam.
Kabar wafatnya Susilowati Masyhur, atau yang biasa dipanggil Bu Sus, beredar di beberapa WhatsApp group Muhammadiyah dan Aisyiyah Lamongan
“Assalamualaikum wr. wb. Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke rahmatullah malam ini pukul 22.17 di ICU RSM Lamongan ibunda Nyai Hj Susilowati Masyhur. Semoga Allah SWT menerima amal kebaikannya, diampuni dosa dosanya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin ya rabbal alamin,” salah satu kabar yang beredar.
Sehari-hari, kehidupan Susilowati Masyhur diabdikan pada jalan dakwah di Aisyiyah dan Panti Asuhan Putri Aisyiyah Babat. Ia tiada lelah seharian berkutat di dua jalan dakwah ini
Susilowati dikenal sebagai mubaligh yang kehadirannya sangat dirindukan umat. Wawasan keagamaan dan organisasinya luas. Tausiahnya sejuk menyentuh sanubari.
Namanya tidak asing di telinga aktivis perempuan Babat Lamongan ini. Ia mulai aktif di Aisyiyah Babat sejak tahun 1970-an.
Tahun 1978-1979 ia aktif di Aisyiyah Daerah Lamongan sesudah Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah Ke-40 di Surabaya, tepatnya sebelum Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo dengan jabatan sebagai anggota PKO.
Jabatan yang pernah diemban antara lain Ketua PDA Lamongan dua periode yakni 1990-1995 dan 1995-2000.
Kemudian menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh PDA Lamongan 2000-2005, dan 2005-2010. Wakil Ketua PDA Lamongan 2010-2015 dan pada 2015-2020 sebagai wakil ketua yang membidangi Majelis Tabligh dan Majelis Sosial. Pada periode 2022-2027 Susilowati menjadi menjadi Penasihat PDA Lamongan.
Di samping itu, Susilowati aktif mengelola Panti Asuhan Aisyiyah Babat sejak berdirinya tahun 2002 sampai saat ini. Ia dipercaya menjadi ketuanya pertama sampai tahun 2021
Ketua PDA Lamongan Diyana Mufidati merasa kehilangan atas kepergian Susilowati. Ia sudah menganggap Susilowati sebagai orang tuanya sendiri
“Selamat jalan ibu. Sosok yang tulus, sabar, dan lembut dalam menjalankan roda kepemimpinan Aisyiyah. Dengan komitmen dan semangat tinggi, selalu mendidik dan menasihati kader Aisyiyah hingga di ujung usia tetap berpesan jangan lelah beraisyiyah,” kata Dyana yang tinggal di Bluluk Lamongan ini.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan Shodikin yang sedang berada di Tanah Haram juga turut berduka cita atas wafatnya Susilowati.
“Innalillahi wainnaillaihi raji’un. Atas nama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan kami ikut bela sungkawa atas wafatnya ibu Hj Susilowati Masyhur,” kata Shodikin. (*)
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Mohammad Nurfatoni