PWMU.CO – Kursi roda milik Mbah Adnan Asyhuri, jamaah haji asal Gresik Kloter 62 SUB, hilang di Mina.
“Semalam, kursi itu masih dipakai cukur rambut oleh beberapa jamaah Baitul Atiq yang sedang tahallul,” kesaksian Lukman, Ketua Regu 7 Rombongan 2, pada PWMU.CO, Ahad (3/9).
(Baca: Ajaib! Kursi Roda Mbah Adnan yang Hilang di Mina Itu Ketemu di Mekah)
Sementara itu, Agus Muhammad Habsy, putra Mbah Adnan, menjelaskan bahwa Ahad habis subuh kursi roda itu masih ada. Hilangnya kursi roda itu diketahui sekitar pukul 08.00 waktu Mina, bersamaan dengan bubarnya jamaah lain di Maktab 68 yang mengambil nafar awal. Kursi roda itu sendiri ditaruh di dekat pintu tenda yang ditempati jamaah Baitul Atiq.
Agus sudah melaporkan kehilangan kursi roda itu pada Ketua Kloter 62 SUB Moh Nasim. “Ya kita lihat dan tunggu nanti,” ujarnya.
(Baca: Inilah Hakikat di Balik Susah Payah Jamaah Haji Melemparkan Peluru ke Jamarat)
Kursi Roda yang dibeli Mbah Adnan di Mekah seharga 270 Riyal (1 Riyal = Rp 3.700) itu, meski jarang digunakan Mbah Adenan, tetapi sangat dibutuhkan untuk Tawaf Ifadhah yang akan dilaksanakan Senin (4/9).
Agus menjelaskan, dia akan berusaha mencari pinjaman kursi roda. “Jika tidak ada ya harus beli lagi. Sewa juga informasinya sekitar 200 Riyal,” ujarnya.
Mbah Adnan mempersiapkan kursi roda di samping karena usia sudah lanjut, juga karena sedang dipasang selang kateter untuk pembuangan air kecil akibat penyakit porstat yang dideritanya.
(Baca juga: Doa Haji Mabrur Menag dari Jamarat)
Kursi roda yang hilang itu juga punya kenangan tersendiri bagi jamaah Baitul Atiq. Sebab selain digunakan beberapa kali oleh Mbah Adenan, kursi roda itu justru sering digunakan KH Aslich Maulana, Pembimbing KBIH Baitul Atiq Gresik.
Ceritanya, saat menjelang berakhirnya waktu wukuf di Arafah, kaki kiri Aslich tiba-tiba kram. Maka kursi roda itupun digunakan Aslich dari Arafah ke Muzdalifah, lalu ke Mina. “Juga dua kali untuk lempar jumrah. Meski kadang Ustadz Aslich masih jalan,” kata Lukman.
Agus tidak mau mengatakan bahwa kursi roda ayahnya itu dicuri orang. “Mungkin karena ada yang lebih membutuhkan,” ujarnya kalem.
Yang jelas setelah 12 jam raib sejak pagi tadi, kursi itu belum kembali. Sabar ya Pak Haji. Semoga Allah menggantinya dengan yang lebih baik. Dan semoga mabrur hajinya. (MN)