PWMU.CO – Santap tahu campur, anggota PCIM Malaysia Dr Zulfan Haidar Zamzuri beserta rombongan saat berkeliling kuliner di Sidoarjo. Mereka mampir ke depot tahu campur di Jalan Thamrin, Sidokumpul, Kota Sidoarjo, Sabtu (25/5/24) malam.
Zulfan Haidar Zamzuri menikmati kuliner tersebut dengan sesama alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni Drs H Afnan Hadikusumo, serta teman-teman Tapak Suci Sidoarjo.
Sidoarjo terkenal dengan kulinernya. Banyak pendatang yang bermukim di Sidoarjo sekaligus membawa kemampuan mereka dalam hal memasak makanan khas daerah asalnya.
Zulfan Haidar mengungkapkan baru kali pertama menikmati tahu campur. “Selama ini saya pernah makan soto ayam Lamongan di Wasola, untuk tahu campur ini pertama kalinya,” ujarnya.
Dia menceritakan kalau di Malaysia ada Warung Soto Lamongan (Wasola). Yang berjualan adalah orang Lamongan sekaligus menjadi aktivis Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia.
Sambil merasakan nikmatnya tahu campur. Dia mencoba merinci setiap sendokan yang dicernanya. Ada lauk yang kenyal, dia bilang daging sapi yang campur lemak. Saya yang menemani kulinerannya menjelaskan kalau itu adalah daging tetelan yang orang Yogyakarta menyebut dengan nama koyor. Dia pun mulai paham.
Dosen Universitas Islam Internasional Malaysia (IIUM) tersebut mengobservasi bahan-bahan yang ada di tahu campur. “Di bagian bawah ini ada petisnya ya, ada tahu, selada, kecambah, krupuk. Ada irisan singkong parut yang digoreng dengan sebutan perkedel singkong,” ungkapnya.
Makan tahu campur, diakhiri dengan minum air jeruk hangat. Saya pun menanyakan bagaimana rasanya makanan tersebut.
“Enak sekali dan porsinya lumayan mengenyangkan walaupun tidak ada nasi atau lontongnya, karena porsinya cukup banyak,” ungkap Zulfan Haidar.
Dia menyampaikan kalau ada yang mau berjualan makanan tahu campur di Malaysia sepertinya akan laris sebagai pelengkap kuliner Indonesia selain soto ayam Lamongan. Bagi yang ingin mengembangkan ekonomi bisa mencoba membuka tahu campur di Malaysia. (*)
Penulis Wigatiningsih Editor Mohammad Nurfatoni/MS