PWMU.CO – Istri Menko PMK Mujadjir Efendy, Suryan Widati, mengikuti Wisuda Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) periode Mei 2024, di Auditorium KH Ahmad Azhar Bashir, Gedung Cendekia, Kampus UMJ, Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (30/5/2024).
Dia neraih gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam. Suryan dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan IPK 3,98 dengan disertasinya berjudul Manajemen Aset Pendidikan Islam dalam Perspektif Kependidikan Berkelanjutan (Studi Fenomenologi pada Yayasan Al-Qur’an Lima Benua)
Sementara itu Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta yang diwisuda Dia optimis dan mendoakan seluruh wisudawan akan memiliki masa depan yang menjanjikan.
“Saya yakin, saya lihat wajah-wajah yang diwisuda hari ini adalah wajah yang menjanjikan, wajah yang optimis. Mudah-mudahan Allah selalu menyertai langkah kalian semua,” ujarnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada Kabinet Jokowi Jilid Satu ini menyampaikan, seluruh civitas akademika dan wisudawan UMJ patut berbangga dengan kampus tempat mereka menimba ilmu. UMJ yang saat ini telah berakreditasi unggul merupakan kampus pertama dan tertua di lingkungan Muhammadiyah. Kampus UMJ telah berdiri tahun 1955 dan tahun depan sudah mencapai 70 tahun.
“Saya kira saudara semua beruntung kuliah di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ini adalah anak pertama perguruan tinggi Muhammadiyah yang berjumlah 171 perguruan tinggi,” ujarnya.
Muhadjir juga berpesan kepada seluruh wisudawan untuk menjaga nama baik dari UMJ, dan menampilkan cendekia dan akhlak mulia. “Kalian adalah sebuah iklan yang dahsyat. Etalase, billboard, papan iklan hidup dari UMJ. Kalau kalian memiliki kesan positif maka orang menilai positif UMJ.”
Menko PMK juga berpesan supaya para wisudawan bisa bersaing dengan perkembangan dunia global dan perkembangan iptek, seperti artificial intelligence (AI). Maka dari itu, menurutnya, para wisudawan harus bisa mengambil langkah-langkah berani untuk menuju kejayaan.
“Ini perlu saya tekankan. Saudara-saudara hendaknya menjadi iktibar (pengajaran). Kalian harus berani. Jangan takut untuk membuat langkah-langkah yang mungkin kelihatannya ganjil apalagi saat ini suasana yang tidak pasti. Insyaallah masa depan kalian cerah,” jelasnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni