PWMU.CO – Bersih-bersih masjid sekitar sekolah dilaksankan murid SMP Muhammadiyah 7 Dupak Jaya Surabaya, Senin-Kamis (27-30/5/2024).
Tugas ini dilaksanakan seluruh siswa kelas 7. Sedangkan murid kelas 8 bertugas mengajar anak TPQ mulai dari buku Iqra’, Tilawati hingga Quran.
Kepala Sekolah Imam Sapari SHI MPdI menyampaikan, SMP Muhammadiyah 7 Surabaya yang punya jargon Sekolahnya Para Pemimpin melatih para siswa bersiap mematangkan diri menghadapi dunia.
Siswa kelas 8 terdiri dari tiga kelas disebar ke tiga masjid. Siswa kelas 7 at-Taqwa bertugas membersihkan Masjid al-Roudhotul Falah di Jalan Dupak Jaya VI No. 2.
Siswa kelas 7 as-Shidiq di Masjid al-Thoyyibah di Babadan No. 3A. Siswa kelas 7 al-Amanah di Masjid Jami’ al-Mubarak, Jalan Dupak Jaya VII Nomor 1.
Murid kelas 8 mengajar ngaji ke masjid dekat rumahnya dengan membuat laporan offline dan online.
Kegiatan dimulai dengan menghimpun alat shalat layak pakai sebanyak 120 buah. Seperti sarung, mukenah, sajadah, dan tasbih manual hingga digital.
Bermanfaat bagi Masyarakat
Ketika acara bersih-bersih masjid dimulai, siswa kelas 7 membawa sapu, sulak, pembersih kaca, sikat kamar mandi, penebah, cikrak, alat pel, kanebo, dan pengharum ruangan untuk bersih-bersih masjid.
Sebelum berangkat, mereka berdoa sebelum belajar, murajaah, dan shalat Dhuha. Kemudian berkumpul mendapatkan pengarahan dari kepala sekolah.
Gus Imsap, sapaan akrab Kepala Sekolah Imam Sapari SHI MPdI, menerangkan, kegiatan ini bentuk rahmatan lil alamin. Sebagai muslim harus bermanfaat bagi warga sekitar.
Masjid yang dibersihkan bukan milik Muhammadiyah, kata dia, ini dilakukan untuk mewujudkan rahmatan lil alamin, bermanfaat untuk semuanya.
”Sama kalau kita tiba-tiba di jalan ada kecelakaan. Masak mau menolong, kita tanya dulu, awakmu Muhammadiyah opo guduk? Nek guduk, jaluk tulung liyane ae,” selorohnya yang memancing gelak tawa siswa SMPM7.
Setelah itu siswa berjalan kaki ke masjid sesuai pembagian tugas didampingi wali kelas. Di lokasi para takmir masjid menyambut hangat. Takmir masjid memberikan pengarahan mengenai tugas-tugas anak-anak.
Wali kelas pun mengarahkan pembagian peran mereka. Setelah itu, barulah mereka mengerjakan sesuai pembagian tugas.
Ada yang bertugas menyapu dan mengepel, membersihkan kaca, membersihkan debu di tikar dan keset.
Ada kelompok menyikat kamar mandi, tempat wudhu, menggosok dinding masjid dan membersihkan debu di dinding, tiang, hingga ventilasi masjid.
Usai bersih-bersih, para siswa menyerahkan peralatan shalat hasil pengumpulan donasi dan alat kebersihan.
Warga ada yang datang memberikan es teh, es jeruk, dan air putih kepada siswa yang bersih-bersih masjid.
Mengajar Mengaji
Siswa kelas 8 pulang sekolah pukul 13.00 WIB untuk beristirahat. Kemudian pukul 14.45 WIB shalat Ashar berjamaah di masjid dekat rumah. Lalu menjalankan tugas mengajar TPQ di masjid itu.
Siswa yang mengajinya sudah sampai al-Quran, khatam, dan hafal minimal juz 30, sudah bisa mengajarkan al-Quran. Sedangkan siswa yang belum khatam al-Quran bertugas mengajar pakai metode Iqra atau Tilawati.
Mereka memotret seluruh aktivitas untuk laporan melalui Google Form. Mereka juga membuat laporan tertulis dan meminta tanda tangan presensi kehadiran kepada pengurus masjid.
Paginya, mereka menyetorkan laporan tersebut kepada guru piket. Guru-guru hingga kepala sekolah juga memantau di masjid tempat siswa mengajar.
Saichu, Takmir Masjid al-Roudhotul Falah, mengapresiasi program ini. ”Saya sangat senang anak-anak bisa kembali aktif ke masjid, merawat masjid, dan memakmurkan masjid. Saya harap kelak mereka jadi tertarik dan menggantikan para takmir yang sudah pada tua,” ujarnya. (*)
Penulis Rachell Fattama Az Zahrah Coeditor Sayyidah Nuriyah Editor Sugeng Purwanto