PWMU.CO – SMK Muda Genteng Banyuwangi Jawa Timur membekali siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan budaya industri, Sabtu (8/6/2024).
Sebanyak 350 siswa Kelas XI SMK Muhammadiyah 2 (SMK Muda) Genteng mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari tiga Kompetensi Keahlian. Yaitu, Teknik Elektronika Industri (TEI), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM). Dengan dua orang narasumber. Keduanya adalah Wakil Humas SMK Muda, Said Budairi ST dan Ketua Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Kabupaten Banyuwangi, Abdul Mufid ST.
Acara dimulai pukul 08.00 WIB. Ada dua materi yang disampaikan dalam kegiatan ini. Pertama, sopan santun dan budaya industri. Sedangkan untuk materi yang kedua adalah pengisian buku laporan PKL.
Mengawali penyampaiannya Said Budairi mengajak peserta pembekalan itu untuk menyaksikan tayangan video melalui layar LCD. Di video tersebut disajikan film dengan latar sebuah bengkel. Ada seorang yang sedang menserviskan sepeda motornya. Tanpa disengaja sepedanya itu tiba-tiba roboh. Namun pemilik sepeda motor itu emosi dan marah kepada mekanik serta pemilik bengkel, hingga terjadilah pertengkaran.
“Silakan anak-anak mencermati dengan seksama film ini,” ujarnya.
Dia berharap, siswa mampu mengambil pelajaran bagaimana seharusnya beretika sesuai dengan budaya industri, katanya.
Said Budairi menjelaskan pengertian etika yang merupakan sebuah aturan yang tidak tertulis. Tapi harus dilakukan untuk kebaikan bersama, termasuk di dunia industri. Dia pun berpesan kepada peserta.
“Tempatkan diri kalian sesuai dengan situasinya. Ingat ada aturan dan batasan di tempat PKL nanti,” pesannya.
Pesan berikutnya yang disampaikan kepada peserta yang akan PKL itu terkait seragam PKL. Untuk hari Senin dan Selasa menggunakan seragam PKL berwarna biru. Hari Rabu dan Kamis memakai katelpak. Dan untuk Jumat dan Sabtu memakai pakaian olahraga.
Selain itu siswa tidak boleh merokok saat PKL. Berilah pelayanan terbaik, ketika menghadapi konsumen, begitu pesan terakhirnya.
Sementara itu Abdul Mufid memandu siswa bagaimana cara mengisi buku laporan PKL dengan benar. “Silakan anak-anak membuka buku laporannya masing-masing,” ujarnya.
Selanjutnya siswa dipandu mengisi buku laporannya. Mulai dari cover depan dengan mengisi nama peserta dan Tahun Pelajaran 2024-2025, serta Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Setelah mengisi identitas peserta dengan lengkap, siswa melengkapi isian identitas sekolah, hingga menulis jurnal harian, saat PKL nanti.
Kegiatan yang berdurasi selama tiga jam itu berlangsung dengan lancar. Diakhiri dengan membaca doa agar dilancarkan dalam PKL. (*)
Penulis Taufiqur Rohman. Editor Ichwan Arif.