PWMU.CO – Di SFM, wali siswa SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik Jawa Timur membahas tantangan mendidik generasi Z, Sabtu (8/6/2024).
Dalam acara Spemdalas Final Moment (SFM) 2024 yang bertema Think and Act Globally with Good Personality di Ballroom Aston GKB, wali siswa dari Adib Rayya Hammada kelas IX E, Herawan Eka Kusuma SE MSi menyampaikan rasa syukurnya mengikuti acara ke-21 kali ini.
“Merupakan sesuatu yang luar biasa bagi saya, telah diberikan kesempatan untuk memberikan sambutan pada SFM spemdalas ini.“ kata sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten gresik ini.
“Di tengah riuh kegembiraan anak-anak pasca menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan selama kurang lebih 3 tahun. Dimulai saat pandemi Covid-19 melanda negeri kita tercinta.” sanjungnya.
Wali siswa menuturkan, sebagai perwakilan wali murid dan atas nama pribadi saya mengucapkan terima kasih. Bimbingan, arahan, dan pelajaran yang diberikan bapak ibu guru yang telah diberikan kepada putra saya selama ini.
Herawan Eka berharap, “semoga Allah Swt membalas kebaikan bapak ibu semua dengan jannahnya, aamiin Allahummaamin”.
Wali siswa Adib Rayya menerangkan, mendidik anak-anak generasi Z ini. “Tentu berbeda dengan zaman saya dulu, tantangannya lebih besar dengan pesatnya teknologi komunikasi dan informasi,” katanya.
Saat ini, tegasnya, di mana gadget merupakan hal yang lumrah dan setiap anak bisa mengakses apa saja. Namun hasil assesmen nasional menunjukkan bahwa rapor pendidikan kita untuk literasi dan numerasi ternyata masih rendah.
“Hal ini menunjukkan bahwa gadget dan hal-hal yang berkaitan dengan itu masih belum berfungsi secara optimal. Gadget seharusnya sebagai bagian dari pembelajaran kita kepada anak-anak,” jelasnya.
Pembelajaran yang menyenangkan bagi anak-anak sepertinya menjadi prioritas di Spemdalas. Hal ini terbukti beberapa kali pasca pandemi dilakukan edu trip bagi siswa untuk memberikan relaksasi dan rasa syukur.
“Bagi saya ini sangat efektif untuk menumbuhkan adaptasi dan kepekaan sosial kepada setiap anak didik,” ucapnya.
Di tengah maraknya bullying, intoleransi, dan kekerasan seksual kepada anak. “Saya tidak menemukan ini semua di Spemdalas. Itu berarti Spemdalas telah terbebas dari beban dosa pendidikan di negeri ini yang sampai sekarang belum berhasil dituntaskan. Saya ucapkan selamat kepada Spemdalas,” ungkapnya.
“Sebenarnya, ada banyak hal yang akan disampaikan, namun karena keterbatasan waktu jualah maka dalam kesempatan ini. Saya memohon maaf kepada pendidik dan tenaga kependidikan di Spemdalas atas segala perilaku anak saya. Anak-anak didik selama ini jika senantiasa merepotkan dan membebani panjenengan semua,” ungkapnya.
Burung merpati burung cendrawasih
Terbang tinggi di atas awan
Atas segala bimbingan saya mengucapkan terima kasih
Semoga spemdalas terus menjadi sekolah unggulan.
Penulis Ria Rizaniya Editor Azrohal Hasan