PWMU.CO – Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) melakukan kunjungan inspiratif ke Bandung Kreatif, Rabu (12/6/2024).
Bandung Kreatif menjadi pusat inovasi motor penggerak ekonomi kreatif di Kota Bandung.
Kunjungan ini bertujuan untuk menggali pengetahuan dan inspirasi tentang pengembangan usaha berbasis kreativitas dan teknologi.
Selama kunjungan, para mahasiswa disambut hangat oleh tim Bandung Kreatif, termasuk Bu Eka dan timnya.
Fasilitas dan Dukungan untuk Ekonomi Kreatif
Dalam sesi pembukaan, Bu Eka menjelaskan perjalanan Bandung Kreatif dari awal berdiri hingga menjadi wadah yang mendukung kegiatan kreatif.
Melalui berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan kreatif seperti co-working space, perpustakaan, auditorium, ruang tari, studio musik, photography space, ruang game dan animasi, ruang kelas jahit dan fashion, ruang aula, serta basement.
Eka menambahkan bahwa masyarakat yang memiliki KTP Bandung dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk berbagai kegiatan di 17 subsektor ekonomi kreatif.
“Kegiatan 17 sub-sektor yang dapat mendapat fasilitas antara lain: aplikasi, arsitektur, desain interior, desain produk, desain komunikasi visual, film.
Selain itu, animasi & video, fashion, fotografi, kuliner, musik, penerbitan, pengembangan permainan, periklanan, seni kriya, seni pertunjukan, seni rupa, dan TV serta Radio,” tuturnya.
Mahasiswa diajak berkeliling ke berbagai fasilitas di Bandung Kreatif, termasuk ruang kerja bersama, studio desain, dan laboratorium inovasi.
Saat berada di setiap lokasi, mahasiswa memperoleh penjelasan rinci cara teknologi dan kreativitas dikombinasikan untuk menghasilkan produk dan layanan yang inovatif.
Mahasiswa juga berkesempatan berdiskusi langsung dengan para pelaku industri kreatif yang berbagi pengalaman dan tantangan dalam mengembangkan usaha mereka.
lyas Maulana, salah satu mahasiswa, mengungkapkan kekagumannya terhadap berbagai inovasi yang ditampilkan.
“Fasilitas di Bandung Kreatif sangat inovatif, lengkap dan gratis. Saya sempat ingin melihat bagian studio fotonya karena tertarik di bidang visualisasi.
Namun, bagi orang dari luar Bandung yang ingin menyewa tempat ini untuk memproduksi atau menyalurkan hobi mereka agak sulit.
Hal tersebut karena adanya peraturan kebijakan dari pemerintah maupun pihak Bandung Kreatif sendiri,” jelasnya.
Harapan dan Peluang Kolaborasi
Dosen sekaligus Ketua Studi Ekskursi Prodi Manajemen FBHIS UMSIDA 2024, Detak Prapanca SE MM, berharap kunjungan ini dapat memacu semangat dan kreativitas mahasiswa dalam akselerasi ekonomi kreatif.
“Semoga kegiatan ini dapat mengakselerasi ekonomi kreatif mahasiswa, sesuai dengan visi manajemen yang unggul dan inovatif dalam pengembangan digital entrepreneurship serta manajemen bisnis yang berorientasi pada ekonomi kreatif,” harapnya.
Sumartik SE MM, salah satu dosen pendamping, menambahkan output Prodi Manajemen Umsida, yaitu menjadi entrepreneur yang kreatif.
“Untuk membentuk entrepreneur yang kreatif perlu belajar konwladge sharing salah satunya di bandung kreatif hub agar bisa di implementasikan oleh mahasiswa,” tuturnya.
Kunjungan ke Bandung Kreatif ini merupakan bagian dari program studi ekskursi yang rutin dilakukan oleh Prodi Manajemen FBHIS UMSIDA.
Program ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman mahasiswa dengan mengajak mereka terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan praktisi industri.
Dengan demikian, diharapkan mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis, tetapi juga keterampilan praktis yang siap digunakan dalam dunia kerja.
Secara keseluruhan, kunjungan ini meninggalkan kesan mendalam bagi para mahasiswa.
Mereka kembali ke kampus dengan semangat baru dan ide-ide segar untuk dikembangkan lebih lanjut.
Kegiatan ini juga memperkuat jaringan antara UMSIDA dan Bandung Kreatif serta membuka peluang untuk kolaborasi yang lebih erat di masa depan.
Kontributor Muhammad Yani Editor Zahra Putri Pratiwig