PWMU.CO – Alumni Spemdalas memberi inspiring motivation di acara Spemdalas Final Moment (SFM) di pelepasan siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 12 (Spemdalas) GKB Gresik angkatan XXI di Ballroom Aston Inn Gresik, Sabtu (8/6/2024).
Dia adalah Muhammad Dzulfiqar Dhiaulhaq, Founder Health Prosperity Confederation. Alumni angkatan pertama International Class Programme (ICP) ini menceritakan bagaimana pengalaman belajarnya saat di Spemdalas.
Dia menempuh pendidikan di Spemdalas dari tahun 2018-2021. Dia merasakan mendapatkan pengalaman berharga khususnya pada penanaman pola pikir terbuka (openmind) terhadap berbagai pola kehidupan yang ada ini dan beragam pencapaian prestasi khususnya di bidang public speaking.
Dia mengingat pula kala wisuda. Dia memberikan sambutan dengan memakai face shield masker karena masih dalam suasana pembatasan interaksi sosial.
“Di lokasi yang sama ini dulu saya berkesempatan menyampaikan sambutan mewakili siswa, bedanya dulu tanpa dihadiri ayah mama kami,” kenangnya.
Saat diberikan pertanyaan moderator acara Fitriyatus Sa’adah MPd, “Apakah pernah mengalami kegagalan selama menggapai cita-cita hingga saat ini dapat di Jurusan Ekonomi Internasional Universitas Indonesia dan Double Degree Universitas di Amsterdam?” tanya sangat moderator dihadapan seluruh undangan yang hadir.
Alumni yang pernah menjadi juru bicara di parlemen remaja Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ini menceritakan pingin menjadi seorang dokter karena sejak SMP sudah menyukai Biologi.
“Nah karena saya menderita memiliki keterbatasan yang menjadi salah satu syarat masuk jurusan kedokteran. Ini menjadi pukulan yang hebat buat saya kala itu terkait impian meraih cita-cita yang saya dambakan maupun orangtua,” katanya.
Zulfan lalu memberikan motivasi untuk tidak menyerah dan patah arang. “Jangan pernah menyalahkan diri sendiri apalagi menyalahkan takdir Allah,” pesannya.
Maka, tegasnya, terus discover bakat kalian. Justru dengan kegagalan itu saya dapat berkesempatan menjadi menjadi delegasi forum pelajar indonesia dari kemendagri RI dan memiliki ketertarikan di bidang ekonomi dan diterima di ekonomi Internasional Universitas Indonesia (UI) dan University of Amsterdam.
Menurut delegasi pertukaran pelajar di Turkey ini setiap kegagalan bukanlah awal yang buruk justru dapat menjadi pelecut dan menjadi awal yang baik untuk bangkit.
“Maka terus gali potensi sehingga mengetahui kekuatan yang ada dalam diri sendiri yang dapat dikembangkan, karena sejatinya kegagalan bukan hal yang buruk justru menjadi awal yang baik untuk bangkit, jangan menyerah,” tuturnya.
Sementara itu, orang tua Zulfan, Nur Azza Kurniasih yang juga diundang naik ke atas panggung menyampaikan tips bagaimna mendidik anak sehingga menjadi anak hebat.
Pada tujuh tahun pertama orang tua harus memberikan penuh kasih sayangnya dan emberikan ruang anak untuk mengeksplorasi diri misalnya mencoret-coret rumah itu jangan dilarang.
Pada tujuh tahun kedua, orang tua harus menerapkan aturan-aturan. Misalnya kesempatan bermain gadget hanya 1-2 jam perhari dan mengalihkan kepada aktivitas yang bermakna. “Dulu Mas Zulfan ini usia segitu senengnya membaca dan sering pergi ke Gramedia,” terangnya.
Selanjutnya, pada tujuan tahun ketiga orang tua lebih meluangkan waktu dapat quality time dengan anak-anak. Orang tua harus dapat lebih cerewet ya, harus tahu circle sefrekuensinya.
“Lebih baik komunikasi secara intens dengan anak-anak. Saya setiap Sabtu-Ahad ada quality time dengan Mas Zulfan. Sesibuk apapun harus mendekatkan komunikasi dengan anak,” jelasnya memberikan contoh.
Inspiring motivation ini juga mendapatkan respon yang positif dari siswa. Seperti yang disampaikan oleh Ahnaf Firmansyah. Dia menuturkan, materi yang disampaikan oleh Zulfan mengingatkan akan pentingnya memaksimalkan ikhtiar dan tawakal.
“Spirit dari Mas Zulfan mengajarkan kita untuk tidak putus asa. Yakinlah bila angan kita tidak tercapai, sang Kuasa akan memberikan jalan yang terbaik,” kata siswa kelas IX Egypt yang memiliki hobi membaca ini.
Begitupula yang disampaikan oleh Zafran Althaf Fahrezi Ircham. Siswa kelas IX Baghdad mengatakan dengan mendapat suntikan motivasi alumni menjadi lebih optimis saat melanjutkan ke jenjang SMA nanti.
“Berusaha maksimal kadang masih menemukan kegagalan, maka perlu terus berpositif thingking selama menjalankan proses dan tidak boleh menyerah,” katanya saat diwawancarai PWMU.CO usai acara. (*)
Penulis Anis Shofatun Editor Syahroni Nur Wachid