PWMU.CO – Ratusan santri Pondok Pesantren Ar-Raudhatul Ilmiyah (YTP) antusias menyambut kedatangan Mentri PMK, Prof DR Muhadjir Effendy MAP. Kedatangan menteri bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu untuk memberikan tausiyah serta meresmikan gedung baru yang bernama Nur Salim Akhyar, bagian dari pondok YTP Kertosono, Sabtu, (15/6/2024).
Sejam sebelum kedatangan Mentri PMK, ratusan santri berbaris rapi untuk menyambut Prof Dr Mhadjir Effendy MAP. Pukul 12.42 WIB, Muhadjir tiba dan disambut meriah oleh hadirin dengan tepuk tangan dan salam dari jauh.
Dalam sambutannya, KH Ali Mansyur (pengasuh Pondok YTP) menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri PMK karena sudah menyempatkan waktunya untuk menghadiri acara ini. “Terima kasih kepada Menteri PMK atas kedatangannya ke pondok untuk bersilaturahmi, berbagi ilmu kepada kita semua,” kata beliau.
KH Ali Mansyur juga memberikan pesan kepada para santri khususnya kelas 12 yang telah menyelesaikan pendidikan di pondok. “Jadilah alumni yang shalih, shalih sebagai hamba agar taat ibadah. Jadilah santri yang memiliki rasa toleransi, sehingga tidak mudah menyalahkan orang.”
Dalam pidatonya, Prof. Muhadjir menyampaikan banyak hal terkait santri, pondok pesantren, dan kenegaraan. Misalnya, Muhadjir mengenang pengalamannya bersama salah satu teman lamanya di perkuliahan yang juga alumni Pondok YTP. “Saya banyak belajar dari teman saya, almarhum Kyai Sugiono, dia teman sewaktu kuliah, alumni pondok YTP juga, dia pintar dalam ilmu alat, seperti nahwu, sharaf, balaghah, dan sebagainya,” kenang Prof. Muhadjir di tengah pidatonya.
Prof Muhadjir mengingatkan santri Pondok Pesantren Ar Raudhatul Ilmiah untuk belajar dengan baik demi pengabdian terbaik pada bangsa dan negara. Beliau menjelaskan bahwa pesantren saat ini telah memiliki badan hukum yang diatur dalam undang-undang, bukan lagi pendidikan kelas dua. Muhadjir yakin santri Pondok YTP Kertosono dapat menjadi generasi unggul dan berkarakter, dengan tradisi yang telah terbukti melahirkan banyak lulusan sukses.
“Saya yakin doktrin yang ditanamkan pondok adalah doktrin yang baik, dan sudah seharusnya para santri bisa mengamalkannya untuk keseimbangan, kepentingan dunia dan akhirat,” ujarnya.
Kehadiran Menteri PMK Prof Dr Muhadjir Effendy MAP meninggalkan kesan bagi para santri dan keluarga besar Pondok Pesantren Ar Raudlatul Ilmiyah. Agil, misalnya, ketika ditemui setelah kunjungan Menteri PMK, santri asal Tuban itu mengatakan bahwa kehadiran Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mampu memberikan semangat baru untuk terus belajar dan tumbuh lebih baik lagi. (*)
Penulis Wildan Nanda Rahmatullah Editor Nikmatul Faizah