PWMU.CO – Naskah Khutbah Idul Adha 1445/2024: Spirit Berkorban Kader Muhammadiyah, Melaksanakan Perintah Allah Swt Tanpa Membantah Sebagaimana Nabi Ibraham AS dan Nabi Ismail AS oleh Fathurrahim Syuhadi Ketua Kwartir Wilayah Hizbul Wathan Jawa Timur.
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
الْحَمْدُ لله
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ
وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ ….
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ مُحَمَّدٍ
اَعُوْذُبِاللهِ مِن الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَفَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْإِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Pertama : Marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah Swt atas nikmat dan hidayah Allah Swt yang telah diberikan kepada kita semua berupa nikmat Islam dan nikmat Iman.
Mudah-mudahan dengan tetap bersyukur kepada Allah Swt akan menambah keimanan dan kebahagiaan kita semua. Tentu, bersyukur dengan hati, lisan dan perbuatan. Sebaliknya kalau kita kufur terhadap nikmat Allah Swt, maka siksa Allah Swt sungguh sangat pedih sebagaimana yang tercantum dalam Al Qur’an (Surat Ibrahim : 7)
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
Kedua : Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt. karena hanya dengan iman dan taqwa kita akan memperoleh banyak keuntungan. Hanya dengan iman dan taqwa jalan surga dapat kita gapai.
اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا
Ketiga, Spirit Meningkatkan Ibadah Kita Kepada Allah Swt.
Semua dimensi hidup kita adalah bermuara kepada Allah Swt. Termasuk kita bekerja adalah bagian dari beribadah kepada Allah Swt. Untuk itu mari kita meningkatkan ibadah kepada Allah Swt. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzaariyaat: 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.
Keempat : Marilah kita doakan, agar para saudara kita yang sedang sakit segera mendapat kesembuhan. Yang sedang dalam kesulitan dalam hidupnya segera mendapat kemudahan. Sehingga dapat beraktifitas seperti semula dan dapat beribadah lagi dengan sempurna
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Wa Lillahil Hamd.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah Swt .
Pagi ini kita bersama dengan berjuta-juta kaum muslimin di seluruh dunia dapat melaksanakan ‘Idul Adha’ dengan penuh keimanan kepada Allah Swt. dan penuh harapan untuk mendapatkan ridha-Nya. Di mana-mana terdengar kumandang kalimat suci membesarkan asma Allah, mengagungkan dan memuji-Nya.
Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah Swt
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allah Maha Besar, Besar dari segala-galanya. Semua kekuatan, semua kekuasaan menjadi kecil tak berarti dibandingkan dengan kekuasaan Allah Swt
Islam telah mengajarkan takbir kepada kita. Saat adzan kita mengucapkan takbir, saat iqamah kita mengucapkan takbir, saat hendak mulai shalat kita mengucapkan takbir. Saat terjun di medan laga kita mengucapkan takbir.
Pada hari ‘Idul Adha seperti saat ini kita mengucapkan takbir, membesarkan asma Allah Swt
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin Wal Muslimat Rahimakumullah
Idul Adha merupakan salah satu hari raya dalam agama Islam yang di dalamnya menyimpan berbagai peristiwa monumental dari peradaban kehidupan di muka bumi.
Peristiwa tersebut selanjutnya diabadikan dalam sebuah ritual ibadah. Dengan tokoh sentral Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Ismail Alaihissalam
Dua ibadah yang sangat identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah qurban dan haji. Kedua ibadah ini mengandung nilai keteguhan dan keimanan
Ibadah Qurban dan Haji adalah bukti pengorbanan yang didasari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran.
اَللهُ أَكْبَرُ ,اَللهُ أَكْبَرُ
Hadirin Rahimakumullah keluarga besar Muhammadiyah
Ibadah Qurban adalah ibadah yang berawal dari sejarah ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam mendapatkan perintah untuk mengorbankan putranya Ismail, dengan cara disembelih.
Berbekal keimanan yang tinggi, Nabi Ibrahim Alaihissalam akhirnya melaksanakan perintah yang disampaikan Allah Swt melalui sebuah mimpi. Namun, sebelum Nabi Ibrahim Alaihissalam menyembelih Ismail, malaikat membawa seekor kambing dari surga sebagai ganti untuk disembelih. Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Asshoffat: 102
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: ….. “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpiku bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!”
Ismail menjawab dengan tegas : “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”
Dari sejarah inilah umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan qurban yang pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah untuk mengingatkan kita semua agar kembali kepada tujuan hidup, yaitu beribadah kepada Allah.
Hikmah dari ujian Allah Swt kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam untuk menyembelih putranya adalah keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah Swt.
Bisa dikatakan, Nabi Ibrahim Alaihissalam melaksanakan perintah Allah Swt tanpa membantah.
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah
Ibadah selanjutnya yang identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah haji ke Tanah Suci Makkah. Ibadah haji merupakan kewajiban bagi kita umat Islam yang memiliki kemampuan.
Hal ini ditegaskan oleh Allah Swt dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat 97:
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam.“
Mampu melaksanakan rukun Islam yang kelima ini memiliki artian siap untuk mengorbankan harta yang dimiliki sebagai wujud syukur atas nikmat harta dan kesehatan untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Pengorbanan kita dalam berhaji juga mengajarkan kepada kita untuk tidak membangga-banggakan kekayaan ataupun kelebihan yang kita miliki
Allah Swt telah menjanjikan surga kepada umat Islam yang melaksanakan haji dengan niat tulus karena Allah Swt dan dapat meraih predikat haji mabrur.
Sudah seharusnya sejak dini, kita semua. Anak-anak, para santri, para pelajar, para remaja, orang tua bercita-cita untuk bisa mengunjungi baitullah.
Untuk itu, pertebal semangat dan cita-cita serta berdoa agar bisa segera mendapat panggilan Allah Swt ke tanah suci.
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Dengan hikmah dua ibadah ini yaitu qurban dan haji, sudah merupakan kewajiban bagi kita selaku umat Islam untuk menyakini bahwa Allah Swt memiliki tujuan dalam memberikan setiap perintah kepada manusia.
Alkisah, ada seorang anak yang autis atau kurang normal. Ia tidak bisa membaca dan menulis. Tidak bisa berjalan. Setiap tahun ia selalu berkorban seekor kambing. Ia bisa membeli kambing karena ia menabung. Setiap dikasih uang oleh orang lain, uang itu selalu dimasukkan kaleng. Pada saat idul Adha uang itu digunakan untuk membeli kambing.
Tentu kisah kisah isnpiratif ini masih banyak lagi bagi seseorang dalam keterbatasannya. Lalu bagaimana dengan kita yang sehat walafiat dan berkemampuan ini?
Marilah kita tanamkan pada diri kita dan keluarga kita, anak anak kita untuk bercita cita bisa melaksanakan qurban hewan setiap tahunnya
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ
Hadirin Jamaah Shalat Idul Adha Rahimakumullah
Momentum Bulan Dzulhijjah ini mengingatkan kita semua bahwa 115 tahun lalu tepatnya tanggal 8 Dzulhijah 1330 Hijriyah Persyarikatan Muhammadiyah ini didirikan KH Ahmad Dahlan.
Dari Jogjakarta, Muhammadiyah berkembang di mana-mana termasuk di Ranting tempat kita berada ini. Bahkan di berbagai belahan dunia Muhammadiyah berkembang dan diminati.
Perkembangan Muhammadiyah sungguh sangat pesat. AUM nya tersebar di seluruh Indonesia mencapai ribuan jumlahnya
Sebagai warga Muhammadiyah, kita harus berpikiran maju, berpikiran dan bertindak yang mencerahkan untuk lingkungan
Mari kita semua berdakwah dengan makruf. Mengajak keluarga dan lingkungan kita berfastabiqul khoirot
Amal Usaha Muhammadiyah yang ada, termasuk masjid kita. Mari kita isi, mari kita makmurkan.
Mari kita bina bersama-sama dan hidupkan Angkatan Muda Muhammadiyah. Ada IPM, Ada HW, Ada Tapak Suci, Ada Pemuda Muhammadiyah, Ada Nasyiatul Aisyiyah dan Aisyiyah.
Kalau kita tidak peduli, siapa lagi yang peduli dengan AMM ini ?
Para orang tua harus perhatian sepenuhnya terhadap keberadaan para kader Muhammadiyah sebagai penerus perjuangan Muhammadiyah
Mari kita gelorakan syiar dakwah dan perkaderan di Persyarikatan sebagaimana yang dicontohkan Nabi Ibrahim terhadap Nabi Ismail.
Mari kita menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Mari kita bekerja keras untuk dunia dan akhirat. Mari kita saling menasehati dan tolong menolong. Ta’awanu
Marilah kita kita memperhatikan apa yang telah kita perbuat untuk hari esok (akhirat), sebagaimana firman Allah Swt Q.S Al Hasyr : 18)
. يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ
وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُرُ
Akhirnya marilah kita berdoa memohon kepada Allah Swt agar semua ibadah yang kita lakukan mendapatkan ridha dari Nya
Ya Allah, ya rahman ya rahim, limpahkanlah rahman dan rahim-Mu. Curahkanlah hidayah-Mu sehingga kami dapat meraih ridlo-Mu.
Ya Allah ya rahim, kami mempersembahkan ke hadirat-Mu, sekelumit pengorbanan berupa hewan kurban, yang nilainya jauh tak sebanding dengan luas pemberianmu dan kasih sayang-Mu,
Ya Allah perkenankanlah kami untuk sampai ke Mekkah, Madinah, dan Arafah untuk menjadi tamu-Mu, menjalankan ibadah haji dan umroh. Berikanlah kami rezeki menjadi haji mabrur. Anugerahkanlah ridha-Mu dan sayangilah kami.
Semoga amalanku dan amalanmu, korbanku dan korbanmu diterima Allah Swt
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ مُحَمَّدٍ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ العَلِيمُ
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ
Penulis Fathurrahim Syuhadi Editor Azrohal Hasan