Potret Jamaah Haji KBIHU Labbaik RS Muhammadiyah Lamongan (seragam batik orange) ketika pelaksanaan lempar jumrah, Senin (17/6/2024). (Mustain Masdar/PWMU.CO)
PWMU.CO – Pelaksanaan lempar jumroh (ramy Al jamarot) ula, wustho dan aqobah di hari pertama, 11 Dzulhijjah 1445 H, hari Senin (17/6/24) dihentikan terlebih dulu selama sekitar 5 jam.
Penjaga mengunci semua pintu-pintu maktab untuk keluar masuk jamaah sambil menunjukkan lampu sirine berwarna merah tanda bahaya. Hal ini bertujuan guna menghindarkan mudharat yang besar. Keadaan jamarot sudah tidak memadai lagi oleh lautan manusia terlebih suhu udara mencapai 47 derajat celcius lebih.
Sesuai Arahan Wakil Menteri Haji & Umrah
Penutupan sementara antara jam 11.00 sampai dengan 16.00 waktu setempat ini berdasarkan arahan Yang Mulia Wakil Menteri Haji dan Umrah, Kerajaan Arab Saudi. Dengan mempertimbangkan kepadatan jamaah haji yang memilih waktu afdhol yakni saat matahari tergelincir sehingga jumlahnya tidak terkendalikan dan suhu naik ekstrim hingga 47°C lebih.
Untuk mencegah terjadinya sesuatu akibat tekanan panas (heat stroke) bagi jamaah, maka diputuskan hal-hal sebagai berikut:
- Mencegah seluruh jamaah meninggalkan Jembatan Jamarat untuk melempar jumroh pada pukul 11.00 hingga 16.00 WAS.
- Menugaskan keamanan di kamp / maktab untuk mencegah jamaah berangkat sebelum jam 4 sore.
- Kantor Urusan Haji dan perusahaan penyedia layanan akan menanggung segala pelanggarannya.
Dalam menutup arahanya, Wakil Menteri Haji dan, Umroh itu memohon kepada Tuhan untuk melindungi para peziarah dan menerima mereka.
Rahmat Allah SWT Turun
Selesai sholat Ashar (waktu Ashar 15.41 WAS), jamaah mulai terlihat secara rombongan keluar dari maktabnya masing-masing. Begitu jamaah mulai keluar tenda, hujan turun dengan intensitas sedang sampai deras membuat udara menjadi sejuk. “Allahu Akbar, Alhamdulillah” pekik para jamaah yang memadati jalanan.
Turunnya hujan tak menyurutkan langkah mereka, bahkan terus berjalan dengan membuka payung-payung mereka, dan tetap semangat untuk menunaikan kegiatan ke sembilan dari rangkaian ibadah hajinya.
Semangat jamaah untuk melempar jumroh ini, misalnya tergambar dari jamaah haji KBIHU Labbaik RS Muhammadiyah Lamongan dengan seragam batik khas nya yang menyolok ‘orenge’ tampak menghiasi jalanan menuju jambatan jamarot.
Kurang lebih 208 jamaah itu akhirnya berhasil melaksanakan lemparan Ula, Wustho dan Aqobah dengan perjuangan ‘berat’ menghadapi desakan dan dorongan antar jamaah, terlebih jama’ah luar negeri yang relatif berpostur ‘gede’ dan jamaah ‘nakal’, yang gemar melawan arus.
Alhamdulillah, 208 jamaah haji tersebut selamat dan kembali ke maktabnya menjelang Maghrib.
Penulis Mustain masdar, Editor Danar Trivasya Fikri