Kang Yoto – Bupati Bojonegoro Periode 2008-2018/Pengajar PAI Fakultas Agama Islam Unmuh Gresik
PWMU.CO – Siapkah korban judi online? Apakah korban dapat diberikan jaminan sosial? Muhadjir Effendy Menko Pembangunan Manusia RI mengatakan jika salah salah satu anggota keluarga, baca kepala keluarga, menjadi pelaku judi online, dan menderita kerugian maka anggota keluarga lainnya adalah korban judi online. Sementara pelaku judinya sendiri adalah pelaku kejahatan perjudian yang dapat ditindak sesuai hukum pidana (Media Indonesia, 20 juni 2024).
Penjelasan singkat Muhadjir merespon reaksi negatif publik usai pernyataannya yang menyatakan pemerintah akan merehahabilitasi dan termasuk memberikan jaminan sosial korban judi online. Reaksi publik atas pernyataannya dinilai salah alamat karena menyamakan pelaku dengan korban.
Patut diduga reaksi negatif publik erat hubungannya dengan pendekatan sosial pemerintah selama ini selalu mengandalkan bansos. Jika fokusnya pada keluarga yang mengalami masalah sosial, ekonomi maupun kejiwaan, tidak ada yang perlu dipersoalkan atas pernyataan Muhadjir. Namun akan lebih bijak jika segera dijelaskan apa yang akan dilakukan untuk merehabilitasi dan memastikan keluarga agar menjadi basis perlindungan bagi anggotanya agar tidak tergoda lagi dan bahkan menjadi pecandu judi online.
Pendampingan terhadap keluarga yang mengalami kesulitan akibat kepala rumah tangganya pelaku perjudian memerlukan pendekatan yang komprehensif dan sensitif. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memberikan pendampingan yang tepat:
1. Identifikasi dan Penilaian
A. Penilaian Kebutuhan: Melakukan penilaian awal untuk memahami sejauh mana dampak perjudian terhadap ekonomi dan kesehatan mental keluarga.
B. Identifikasi Masalah: Identifikasi masalah spesifik yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga, termasuk tekanan finansial, ketegangan emosional, dan konflik interpersonal.
2. Pendekatan Psikososial
A. Konseling Individual dan Keluarga: Menyediakan layanan konseling untuk anggota keluarga, termasuk pelaku perjudian, guna membantu mereka mengelola stres dan memperbaiki komunikasi.
B. Dukungan Emosional: Membantu anggota keluarga membangun mekanisme koping untuk mengatasi tekanan emosional dan trauma.
3. Edukasi dan Kesadaran
A. Edukasi tentang Perjudian:Memberikan edukasi kepada keluarga tentang bahaya perjudian, termasuk dampaknya terhadap kesehatan mental dan finansial.
B. Penyuluhan Keuangan: Memberikan penyuluhan tentang pengelolaan keuangan untuk membantu keluarga mengelola anggaran dan mengurangi beban finansial.
4. Intervensi Spesifik
A. Program Pemulihan: Mengarahkan kepala rumah tangga ke program rehabilitasi dan pemulihan bagi pelaku perjudian.
B. Intervensi Krisis: Memberikan dukungan dalam situasi krisis, seperti bantuan darurat untuk kebutuhan dasar (makanan, pakaian, tempat tinggal).
5. Pengembangan Keterampilan
A. Pelatihan Keterampilan: Menawarkan pelatihan keterampilan untuk anggota keluarga agar mereka dapat mencari sumber penghasilan alternatif.
B. Pemberdayaan Ekonomi: Mendorong anggota keluarga untuk memulai usaha kecil atau kegiatan ekonomi produktif lainnya.
6. Komunitas dan Jaringan Dukungan
A. Kelompok Dukungan: Membentuk atau menghubungkan keluarga dengan kelompok dukungan yang terdiri dari orang-orang dengan pengalaman serupa.
B. Kerja Sama dengan Lembaga: Bekerja sama dengan lembaga sosial dan pemerintah untuk mendapatkan bantuan yang diperlukan, seperti bantuan hukum atau layanan sosial.
7. Pemantauan dan Evaluasi
A. Pemantauan Berkala: Melakukan pemantauan berkala untuk memastikan bahwa keluarga mendapatkan bantuan yang berkelanjutan dan untuk menilai kemajuan mereka.
B. Evaluasi Program: Menilai efektivitas intervensi yang telah dilakukan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
8. Pendidikan Anak
A. Pendidikan dan Perlindungan Anak: Menyediakan dukungan khusus untuk anak-anak, termasuk konseling dan bimbingan belajar, agar mereka tidak terdampak negatif oleh situasi rumah tangga.
Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan
Pendampingan yang tepat memerlukan pendekatan holistik dan berkelanjutan, memastikan bahwa semua aspek kehidupan keluarga yang terkena dampak perjudian mendapatkan perhatian. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pekerja sosial, konselor, lembaga pemerintah, hingga komunitas lokal, termasuk organisasi dakwah, sangat penting dalam memberikan dukungan yang komprehensif dan efektif. Dengan menjelaskan skenario holistik dan berkelanjutan maka Pemerintah terhindar dari kesan memilih jalan andalannya: bansos!
Editor Teguh Imami