PWMU.CO – PW IPM Jawa Timur mengadakan seminar tentang moderasi beragama dan menghadirkan Direktur BNPT Republik Indonesia sebagai pembicara, Sabtu (15/06/2024).
Seminar yang bertemakan “Penguatan Nilai-nilai Moderasi Beragama untuk Pelajar”, berlangsung di Aula BPSDM Jawa Timur.
Agenda ini masuk dalam kegiatan fokus Rakerwil yang dihadiri oleh perwakilan dari PD IPM di seluruh Jawa Timur.
Ketua bidang Seni Budaya IPM Jawa Timur, Nizar Syahroni, menjelaskan bahwa banyak generasi muda yang salah pemahaman terkait moderasai beragama.
“Pada malam hari ini mari kupas bagaimana cara beragama yang moderat.
Menjadi umat unggul dan teladan tanpa keluar dari batasan ekstremisme,” jelas Nizar.
Moderasi Beragama
Direktur BNPT, Prof Dr Irfan Idris MA, mengatakan “sebenarnya manusia itu sudah mempunyai nilai dalam dirinya, tetapi masih lemah.
Oleh karena itu, perlu pemahaman dalam moderasi beragama,” tuturnya.
“Moderasi beragama itu maksudnya ialah sikap tengah.
Tidak terlalu fanatik dan tidak terlalu lemah. Ini adalah jalan tengah antara dua hal tersebut,” terangnya.
Prof. Irfan menambahkan bahwa moderasi beragama melibatkan sikap, tindakan, dan cara pandang dalam beragama sehari-hari.
Tujuan utamanya adalah menjadi teladan bagi semua orang.
“Negara kita sudah selesai dan final dengan ideologi pancasila.
Tidak ekstrem dan tidak berlebihan dalam beragama menjadi salah satu cara mewujudkan esensi ajaran agama, yakni melindungi martabat kemanusiaan di Indonesia,” ungkapnya.
Bukan tugas kita menyalahkan yang berbeda aliran.
Mari tetap menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan serta mengekspresikan keyakinannya.
“Teman-teman jadilah pelajar yang aktif dalam toleransi. Aktif maksudnya ialah menghormati dan membantu,” tandasnya.
Pada akhir pemaparannya, beliau berpesan kepada seluruh kader IPM se-Jawa Timur untuk terus memahami praktek moderasi beragama.
Jadilah teladan di lingkungan sekitar dan mempunyai pengetauan luas.
“Saat ini generasi muda semangatnya selangit, tetapi perlu keilmuan yang menyeimbangi.
Oleh karena itu, tinggikan pemahaman teman-teman agar mempunyai nilai terhadap masyarakat.” Tutupnya.
Kontributor Faqih Editor Zahra Putri Pratiwig