PWMU.CO – SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, yang dikenal sebagai “Sekolahnya Para Pemimpin,” mengadakan acara Purnawiyata wisuda purna siswa dan wisuda tahfidh ke-4 di Hotel Tunjungan Surabaya, Ahad (23/6/2024).
Dalam sambutannya, Kepala SMP Muhammadiyah 7 Surabaya Imam Sapari SH MPdI mengatakan bahwa sebanyak 71 siswa kelas IX mengikuti wisuda kali ini.
Imam Sapari menjelaskan bahwa ada tiga siswa yang telah menyelesaikan hafalan al-Quran, sementara 12 siswa belum tuntas Juz 30, 22 siswa menyelesaikan 1 Juz, 27 siswa menyelesaikan 2 Juz, 6 siswa menyelesaikan 3 Juz, dan 1 siswa menyelesaikan 15 Juz.
Imam juga menyatakan bahwa para siswa telah memenuhi karakter kepemimpinan dan mengikuti program-program kepemimpinan yang diselenggarakan oleh sekolah.
Kemudian Dia juga menjelaskan program unggulan SMP Muhammadiyah 7 Surabaya, mulai dari LDKS dan HW Camp, Ashabul Kahfi, QCC, Pengabdian Masyarakat, Pembinaan Rutin Ibadah, Pembinaan Tahfidhul Quran, Muhadharah
7 Amanah Kepala Sekolah
Terakhir Ustadz Imam memberikan tujuh amanah kepada peserta wisuda,
Pertama, penuhi atau dahulukan Allah dan Rasul-Nya. Imam menjelaskan dengan mengutip Qs al-Anfâl ayat 24:
“Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.”
Kedua, jauhi syirik dan maksiat. Sebagaimana disebutkan dalam Qs Lukman ayat 13:
“Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.'”
Ketiga, hormati orang tua dan guru. “Orang tua adalah orang tua pertama di rumah, sedangkan guru adalah orang tua kedua di sekolah, maka hormati keduanya,” jelas Imam.
Keempat, jangan lelah menuntut ilmu. Mengutip sabda Nabi Muhammad Saw, “Jadilah engkau orang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mendengarkan ilmu, atau orang yang menyukai ilmu. Dan janganlah engkau menjadi orang yang kelima maka kamu akan celaka” (HR. Baihaqi).
Kelima, perbanyak kawan kebaikan dan hilangkan permusuhan, “Supaya terjalin kolaborasi dan kerjasama, seribu teman itu terlalu sedikit, satu musuh itu terlalu banyak,” ungkapnya.
Keenam, perbanyak doa dan syukur, Imam mengingatkan untuk memperbanyak doa dan bersyukur agar kelak tercapai cita-cita.
Ketujuh, ingat, bila sukses kembalilah ke Muhammadiyah, “Setelah lulus dari SMP, arahkan pendidikan ke SMA Muhammadiyah,” tutupnya.
Penulis Syahroni Nur Wachid Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan