PWMU.CO – Prof Dr Khozin MSi menyampaikan perubahan itu suatu keharusan. Hal ini disampaikan saat pra workshop penyusunan RKS, RKAS, dan RAPBS yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur bersama Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan PWM Jatim melalui online, Selasa (25/6/2024).
Kegiatan ini dimulai pukul 8.45 WIB. Diikuti oleh 110 peserta. Mereka terdiri kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan bendahara sekolah dari 55 sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur untuk jenjang MA/SMA/SMK.
Mengawali pencerahannya, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PWM Jatim itu menyampaikan orientasi workshop yang akan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 2-3 Juli 2024 di Trawas Mojokerto.
“Kok dulu tidak ada workshop, sekarang ada?” tanyanya retoris.
Dia mengutip potongan ayat al-Quran Surat al-Qashas 88, Kullu syaiin halikun illa wajhah.
Segala sesuatu yang ada di alam ini pasti mengalami perubahan. Kecuali Allah yang tidak berubah, katanya.
“Sehingga kita statis, diam, menikmati kenyamanan, dan status quo, maka kita akan digilas oleh perubahan itu sendiri,” tegasnya.
Workshop yang dilakukan ini untuk perbaikan tata kelola keuangan sekolah. Harapannya para peserta workshop nanti akan memahami bagaimana cara menyusun Rencana Kerja Sekolah (RKS), Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
“RKS ini berisi rencana global yang strategis. RKAS lebih detail berupa rencana kerja dengan segala anggarannya. Sedangkan RAPBS lebih detail lagi, memaparkan berapa pendapatan sekolah, baik cara mendapatkannya dan cara membelanjakannya,” ulasnya.
Pria asal Lamongan itu menjelaskan pengalamannya selama melakukan observasi ke lapangan. Menurutnya masih terdapat persoalan terkait tata kelola keuangan yang seharusnya dikelola sesuai dengan standar akuntansi modern dan melibatkan akuntan.
Hal tersebut, sambung dia, sesuai mandat dari PWM Jatim kepada para kepala sekolah yang akan mengakhiri masa jabatannya. Tiga bulan sebelumnya, harus membuat laporan pertanggung jawaban, termasuk laporan keuangan. Untuk disiapkan dan diaudit oleh Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan (LPPK) PWM Jatim. Dengan paradigma husnudzan (prasangka baik), bukan suudzan (prasangka jelek).
Mengakhiri sambutannya Prof Khozin berharap kesediaannya 55 sekolah yang dipilih dari 200 lebih sekolah untuk mengikuti kegiatan ini dengan tekun.
Acara selanjutnya diisi dengan tiga materi praworkshop. Materi pertama, strategic planning disampaikan oleh Dr Akhtim Wahyuni MAg.
Materi kedua, format rencana kerja oleh Sekretaris Majelis Dikdasmen dan PNF Jatim, Dr Eko Hardi Ansyah MPSi.
Sedangkan materi yang ketiga, pengantar penyusunan rencana keuangan sekolah disampaikan LPPK PWM Jatim oleh Fityan Izza Noor Abidin SE MSA.
Penulis Taufiqur Rohman Editor Azrohal Hasan