PWMU.CO – Warisan terbaik orang tua pada anaknya disampaikan oleh Koordinator Cabang Bidang Ismuba Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen dan PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyuwangi, Farid Wajdy MPdI di acara Purnawiyata dan Wisuda Tahfidz al-Quran SD Muhammadiyah 18 Kalibaru, Senin (24/6/2024). Bertempat di Aula SMK Negeri 1 Kalibaru Banyuwangi Jawa Timur.
Praacara dimulai dengan menampilkan pagelaran seni tarian dan teater siswa Kelas 4 dan Kelas 5.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala SD Muhammadiyah 18 Kalibaru, segenap guru dan tenaga kependidikan, siswa, serta orang tua wali murid.
Sebanyak 35 siswa yang purnawiyata dan 42 siswa yang wisuda tahfidz al-Quran.
Tepat pukul 07.30 WIB acara dimulai. Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mars sang surya.
Kepala Sekolah, Teguh Yuwono Dwi Laksono dalam sambutannya menekankan pentingnya mencetak generasi Qurani yang taat kepada Allah SWT.
Sementara itu mewakili Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Banyuwangi, Farid Wajdy menyampaikan murajaah hafalan al-Quran merupakan bentuk sinergi antara anak dengan orang tua.
“Tidak mudah menjaga hafalan al-Quran. Hal ini sebagai bentuk tugas seorang ayah dan ibu untuk memberikan warisan terbaik bagi anaknya di masa yang akan datang,” tandas pria yang juga Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi itu.
Hadir juga dalam kegiatan ini Kepala Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan (Korwilsatdik) Kecamatan Kalibaru, Mismanto. Dia mengatakan, di sekolah banyak terjadi penyimpangan perilaku. Di antaranya kekerasan seksual, bullying, dan intoleran.
“Karakter yang terbentuk dari sekolah yang berbasis keagamaan menjadi salah satu usaha untuk meminimalisir tindakan negatif tersebut,” ujarnya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan penyerahan sertifikat hafalan al-Quran dan sertifikat wisudawan tahfidz terbaik. Serta penghargaan kepada siswa termuda sampai kepada siswa yang memiliki hafalan terbanyak 10 juz.
Untuk membuktikan hafalan siswa, maka diadakan uji publik dengan menampilkan dua perwakilan wisudawan tahfidz. Sebagai penguji adalah Farid Wajdy dan perwakilan wali murid.
Salah satu perwakilan wali murid menyampaikan rasa terima kasihnya atas bimbingan para guru kepada putra-putrinya selama 6 tahun. Dan juga permohonan maafnya, apabila terdapat perilaku mereka yang kurang baik.
Penulis Taufiqur Rohman Editor Azrohal Hasan