PWMU.CO – Di Kelurahan Mulyaasri, Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat, Lampung, banyak ditemui siswa didik sekolah Muhammadiyah yang dulunya merupakan siswa SD Negeri. Kebanyakan di antara mereka, memilih pindah karena tertarik akan kualitas pembelajaran di sekolah Muhammadiyah.
Di samping itu, ada faktor empat guru asal Jawa yang sangat dominan. Nashirun, Marjito, Kartam dan H. Jumadi yang tercatat sebagai PNS itu gencar mempromosikan Sekolah Muhammadiyah di Mulyaasri.
Tak hanya itu saja, keempatnya juga mampu menjadi penggerak dan inisiator atas pendirian Perguruan Muhammadiyah di Mulyaasri, Tulangbawang. Mereka juga peletak dasar-dasar ideologi ber-Muhammadiyah di sana.
”Selain kualitas, yang membuat siswa SD Negeri banyak yang pindah ke sekolah Muhammadiyah adalah karena faktor empar guru asal Jawa tersebut,” jelas Wijianto saat pwmu.co berkunjung ke SD Muhammadiyah Mulyaasri, Tulangbawang Barat, Lampung, Jumat(8/9).
Ketua Majelis Dikdasmen Tulangbawang Barat ini menyatakan tahu persis kiprah empat orang itu untuk menggerakkan Muhammadiyah di sana. Yakni, ketika dirinya ikut serta membantu proses pembangunan perguruan Muhammadiyah di Mulyaasri. ”Kontribusi mereka begitu besar untuk pendirian perguruan Muhammadiyah di sini,” ungkap pria asal Kediri ini.
Pernyataan Wijianto diamini oleh Nashirun. Pria yang kini menjabat sebagai Dikdasmen PRM Mulyaasri itu menceritakan asal usul pendirian perguruan Muhammadiyah di Tulangbawang. ”Dulu, kami berempat dan dibantu Wijianto membangun perguruan Muhammadiyah ini. Mulai dari pembangunan masjid , TK ABA, SD, SMP hingga SMA,” terang Nashirun.
Meski, kata Nashirun, untuk SMA Muhammadiyah kini sudah tidak aktif. ”Insya Allah, tidak lama lagi SMA Muhammadiyah akan kembali lagi,” ujar Nashirun yang membangkitkan semangat guru dan pimpinan.
Perguruan Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 1993 di atas tanah seluas 1 hektar itu didirikan atas dana swadaya alias urunan. ”Ya, seperti biasa, semua amal usaha Muhammadiyah (AUM) pasti mengalami kembang kempis. Begitu juga dengan perguruan ini,” terangnya.
Di akhir paparannya, salah satu Kepala SD Negeri di Mulyasari itu menyatakan bahwa dirinya sering mempromosikan SD Muhammadiyah Mulyaasri ini kepada siswa didiknya. ”Eh, malah murid-murid saya banyak yang pindah,” cerita guru bahasa Lampung itu disambut ger para guru dan pimpinan yang berada didekatnya. (uzlifah/aan)