PWMU.CO – Tiga ciri penghuni surga disampaikan oleh Drs Anwar MPd dalam acara Pengajian Muhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Laren, Sabtu (29/6/2024) di Ranting Muhammadiyah Sukorejo.
Acara ini dihadiri oleh para tokoh Muhammadiyah Laren, Ortom se-Cabang Laren, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan, dan Wakil Ketua PWM Jawa Timur Dr. Syamsudin MAg yang juga menjadi pembicara kajian.
Di awal sambutannya, Wakil Ketua PDM Lamongan, Drs Anwar MPd mengatakan, “Perjalanan kita ke Ranting Sukorejo ini penuh dengan perjuangan, seperti perjalanan menuju surga yang penuh dengan perjuangan.”
“Tujuan kita di sini adalah mencari kebaikan di dunia dan di akhirat. Kebaikan di dunia adalah bisa berkumpul di Ranting Sukorejo, sedangkan kebahagiaan di akhirat adalah berkumpul di surga.”
“Alhamdulillah, kita sampai di Sukorejo dengan wajah senang dan ceria, seakan-akan kita bukan di dunia lagi, tetapi penghuni surga,” kata pria kelahiran Lamongan, 1 November 1965 ini.
Kemudian, Ketua PCM Paciran dua periode ini mengapresiasi Cabang Muhammadiyah Laren. “Cabang Laren ini luar biasa. Jika ada kajian, selalu mendatangkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau minimal Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, dan jama’ah yang hadir juga luar biasa.”
Ciri Masuk Surga
Kemudian, Wakil Ketua PCPM periode 1990-1995 ini memberikan tiga ciri penghuni surga. “Ciri-ciri penghuni surga itu bisa dilihat di dunia.”
Dia mengutip hadis Rasulullah Saw tentang ciri-ciri penghuni surga. Pertama, wajhun malihun. Penghuni surga selalu menampilkan wajah yang ceria, gembira, dan optimis.
“Alhamdulillah, saya di area kajian ini selalu disambut dengan senyuman-senyuman.”
“Kalau kita ingin masuk ke surga tapi wajahnya cemberut seperti corong Masjid Demak. Bagaimana jika cemberut pasti jadi jelek,” kata Anwar yang disambut tawa hadirin.
Kedua, lisanun fashihun. Penghuni surga selalu berbicara hal-hal yang baik dan bermanfaat. Jadi, mulut tidak digunakan untuk membicarakan orang lain.
Ketiga, qalbun naqiyyun. Penghuni surga berhati bersih, tidak iri dan dengki. Mereka mampu mengendalikan diri dari amarah, emosi, dan ego, serta selalu mengedepankan persamaan bukan perbedaan.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan