PWMU.CO – Dalam rangka mensyiarkan program merdeka sampah, Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Banyuwangi adakan besuk sungai di sepanjang sungai Setail desa Keradenan kecamatan Purwoharjo kabupaten Banyuwangi, Sabtu (29/06/2024).
Besuk Sungai ini dihadiri oleh jajaran PDNA Banyuwangi, Pimpinan Cabang Nasyiatul Aisyiyah (PCNA) Purwoharjo, Pimpinan Ranting Nasyiatul Aisyiyah (PRNA) Keradenan, dan Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Purwoharjo. Sebelum berangkat kesungai peserta besuk Sungai, terlebih dahulu berkumpul di teras masjid At-Taqwa pusat dakwah Muhammadiyah Keradenan Kecamatan Purwoharjo kabupaten Banyuwangi, jarak masjid At-Taqwa dengan Sungai kuranglebih 50 (ima puluh) meter. Sungai setail ini berada di jalan besar yang sering dilalui pengguna jalan.
Lingkungan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia. Masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kelestarian lingkungan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia. Oleh karena itu, masyarakat harus memilah sampah secara rutin dan membuangnya pada tempat yang telah disediakan. Di sepanjang Sungai Setail ini terlihat sampah yang berserakan.
Roudhotul Jannah ketua PDNA Kabupaten Banyuwangi sebelum melaksanakan petik sampah di sepanjang S\sungai Setail Keradenan Purwoharjo, menyampaikan salah satu program PDNA Kabupaten Banyuwangi yaitu Merdeka sampah.
“Kegiatan ini kita mengambil sampah di sepanjanng sungai Setail dengan langsung memilah sampah yang berdasarkan jenisnya, yaitu sampah a-organik, organik, berbahaya, atau pecah belah. Peserta langsung dibagi dalam pengambilan sampah berdasarkan jenisnya. Setelah selesai memungut dan memilah sampah di Sungai, hasil nya dibawah dipetugas untuk dibawa pengepul,” terangnya.
Setelah memberikan pengarahan, Roudhotul membagikan kantong bekas beras kepada peserta petik sampah sebagai tempat sampah yang diambil sepanjang sungai Setail. Kemudian terlihat peserta mengambil sampah ada yang di pinggir sungai, di tengah sungai yang menyangkung di batu, di akar pohon bambu. Peserta sangat berantusias mengambil sampah ini terlihat hasil pengambilan sampah di sepanjang Sungai Setai mendapatkan kurang lebih dua puluh lima kantong bekas beras.
Setelah selesai mengambil sampah, peserta besuk sungai mengeluarkan kembali sampahnya untuk mengelompokan berdasarkan brandnya. Dari hasil monitoring ini diketahui banyak bungkus plastik dari sampah rumah tangga, seperti bungkus plastik kopi, penyedap rasa, mie intsan, kresesek (kantong belanja plastik), pepers bekas, plastik diterjen, baju bekas, plastik pewangi, tempat pasta gigi bekas, pecahan kaca, pecahan keramik, serta besi-besi yang sudah berkarat.
Setelah selesai, peserta besuk sungai mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir di majid At-Taqwa Keradenan Purwoharjo. Lalu menikmat konsumsi yang telah disiapkan, ada es buah naga yang dicapur dengan jeli. Terdapat juga rebusan kedelai, pisang buah, rebusan singkong yang dicampur gula merah, buah salak, dan bengkoang. Serta terlihat juga makanan berat nasi, cap jay, mie goreng yang dicampur irisan cabe merah, dan bistik daging serta sambal goreng yang mantap terasa pedasnya.
Penulis Roudhotul Jannah, Editor ‘Aalimah Qurrata A’yun