PWMU.CO – Stigma di sebagian besar masyarakat bahwa jamaah mandiri kurang mendapat perhatian, seperti anak tiri, ternyata tidak berlaku bagi jamaah mandiri yang tergabung dalam Kloter Sub 101.
Sebaliknya, mereka merasa terlayani dengan baik oleh petugas dan nyaman berkolaborasi dengan jamaah lainnya yang tergabung dalam beberapa KBIHU, berkat pengkondisian dan pengkoordinasian oleh petugas haji.
Di Kloter Sub 101, terdapat 13 jamaah mandiri, yaitu:
- Sugiantoro Kartaji Biani asal Jember
- Kusdiah Priyati Kayoen Kariyon asal Jember
- Nunuk Sumarsih Ketang asal Jember
- Rizky Kurniawan asal Jember
- Suyitno MT Prayitno Atmojo asal Jember
- Siti Rochma asal Jember
- Arsiya Arbidin Sareh asal Jember
- Siti Aminah asal Kota Blitar eks Kloter 55
- Mohamad Fahrur Rozi asal Kota Blitar eks Kloter 55
- Evi Robingatin asal Kab. Blitar eks Kloter 70
- Rizky Mirza Habibi asal Kab. Blitar eks Kloter 70
- Sri Ayuni Sagiman asal Kab. Sidoarjo eks Kloter 84
- Dwi Andriono asal Kab. Sidoarjo eks Kloter 84
Jamaah mandiri di Kloter Sub 101 terdiri dari beberapa kriteria, di antaranya pengganti jamaah yang gagal berangkat karena sakit, cadangan, dan jamaah yang tertunda keberangkatan di kloter awal karena sakit dan tidak layak terbang.
Dwi Andriono (37) asal Kabupaten Sidoarjo, eks Kloter Sub 84, yang tertunda keberangkatannya untuk mendampingi istrinya, Sri Ayuni Sagiman, karena sakit, mengungkapkan rasa syukur.
“Alhamdulillah, kami mendapat pelayanan yang bagus dari petugas Kloter Sub 101, sehingga merasa nyaman dalam melaksanakan ibadah haji serta terpenuhi semua rukun, wajib, dan sunnah haji,” ujarnya.
Harapannya, pelayanan yang baik dan rasa nyaman tetap diperoleh oleh jamaah mandiri karena petugas haji dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik.
Sementara itu, H Moh Mushlih MHI selaku ketua kloter, juga menyampaikan terima kasih atas partisipasi aktif dari para jamaah mandiri dan kerjasama mereka dengan jamaah umum lainnya.
H Ali Fauzi SAg MPdI selaku Pembimbing Ibadah, merasa bahagia karena bisa menyatukan dan membimbing jamaah mandiri dengan jamaah umum lainnya dalam pelaksanaan rukun dan wajib haji.
Hal senada diungkapkan oleh petugas kesehatan yang merasa puas bisa mendampingi dan melayani jamaah secara optimal.
Penulis Fuadah Editor Alfain Jalaluddin Ramadlan