PWMU.CO – Kajian al-Qur’an Masjid Al-Qolam Pimpinan Cabang Muhammadiyah Asemrowo Kota Surabaya menghadirkan Ustadz Fauzan El-Hasyimi. Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur, Senin, (1/7/2024).
Dalam kajiannya Ustadz Fauzan menyampaikan materi tentang surah al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi:
{ وَإِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَـٰۤىِٕكَةِ إِنِّی جَاعِلࣱ فِی ٱلۡأَرۡضِ خَلِیفَةࣰۖ قَالُوۤا۟ أَتَجۡعَلُ فِیهَا مَن یُفۡسِدُ فِیهَا وَیَسۡفِكُ ٱلدِّمَاۤءَ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۖ قَالَ إِنِّیۤ أَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُونَ }
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
Pada ayat ini menjelaskan kejadian besar. Tentang perintah Allah SWT kapada seluruh makhlukNya untuk bersujud. Akan tetapi ada satu makhluk yang bernama iblis tidak mau bersujud kepada Allah SWT.
Malaikat dan manusia semuanya bersujud kepada Allah, akan tetapi Iblis yang merasa mulia karena diciptakan Allah dari api merasa lebih mulia ketimbang malaikat yang diciptakan dari cahaya dan manusia yang di ciptakan Allah SWT dari tanah.
“Sombong itu sifatnya iblis. Manusia yang memiliki watak sombong itu sangat berbahaya. Tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Suka merendahkan orang lain. Merasa lebih hebat, lebih tinggi dan tidak bisa menjadi contoh bagi orang lain. Sukanya memerintah tetapi tidak bisa menjadi uswah bagi yang lainya. Itulah bahayanya manusia yang berwatak seperti iblis,” ujar Ustadz Fauzan.
Tafsir Surah Shaad Ayat 75-81
Iblis menolak untuk untuk bersujud kepada Allah swt juga terekam dalam surah Shaad ayat 75-81.
{ قَالَ یَـٰۤإِبۡلِیسُ مَا مَنَعَكَ أَن تَسۡجُدَ لِمَا خَلَقۡتُ بِیَدَیَّۖ أَسۡتَكۡبَرۡتَ أَمۡ كُنتَ مِنَ ٱلۡعَالِینَ }
Allah berfirman: “Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang (lebih) tinggi?”.
{ قَالَ أَنَا۠ خَیۡرࣱ مِّنۡهُ خَلَقۡتَنِی مِن نَّارࣲ وَخَلَقۡتَهُۥ مِن طِینࣲ }
Iblis berkata: “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ
Allah berfirman: “Maka keluarlah kamu dari surga, sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk,
وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ
Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan”
قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, beri tangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan”.
قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ
Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi penangguhan,
إِلَىٰ يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ
sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari Kiamat).”
“Ayat tersebut menjelaskan kepada kita semua alasan iblis menolak untuk bersujud sehingga mendapat balasan dari Allah. Yaitu dikeluarkan dari surga dan mendapatkan kutukan dari Allah SWT sampai hari kiamat,” terang ustadz Fauzan El Hasyimi. (*)
Penulis Dzanur Roin Editor Wildan Nanda Rahmatullah