PWMU.CO – Ekstrakurikuler tapak suci SMA Muhammadiyah 2 (SMA Muha) Genteng Banyuwangi memperkenalkan jurus baru pada siswa, Selasa (2/6/2024).
Dalam sesi memperkenalkan dan mengajarkan jurus baru itu berlangsung di serambi masjid Alumni.
Meskipun saat ini merupakan libur sekolah, namun untuk ekstra tapak suci sesuai permintaan anak-anak tetap latihan seperti biasa yaitu seminggu dua kali setiap hari Selasa dan Kamis.
Pembina sekaligus pelatih ekstra tapak suci, M. Ichwan menyampaikan ketika hari efektif sekolah, jadwal berlatihnya setelah pulang sekolah.
Namun, karena sekarang liburan sekolah latihannya kita dijadwalkan pagi.
Latihan kali ini untuk putri fokus pada katagori seni dengan penilaian yang terletak pada keindahan dan kekompakan gerakan.
Apabila tampil secara beregu, maka tidak mengabaikan dasar-dasar pencak silat, seperti kuda-kuda dan bobot gerakan karena pencak silat beda dengan tari.
“Saat ini kita akan memperkenalkan dan mengajarkan jurus kipas menghadang badai.
Lalu, untuk putra melanjutkan teknik tendangan melingkar,” imbuh Ichwan.
Latihan yang berlangsung sejak pukul 07.30 WIB dengan suasana gerimis cukup lebat tidak menurunkan semangat siswa yang berlatih.
Tampak Anggis Enjestia (XII-IPS1) dan Florista Apriliyana (XII-MIPA1) memiliki semangat yang luar biasa dalam mengikuti setiap langkah dan gerakan pelatihnya.
Awalnya, mereka tampak canggung dan beberapa kesalahan dilakukan.
Misalnya, melangkah ke kanan, tetapi melangkah ke kiri. Satunya membuka kipas, tetapi satunya malah menutup.
Kesalahan itu tidak berlangsung lama, dengan tanggap para siswa mulai beradaptasi.
Gerakan terasa serasi dan kompak, kepakan kipas serentak mengembang dan terdengar bunyi krak.
Suara itu menambah keindahan jurus Kipas Menghadang Badai terasa berisi.
Setelah berjalan satu jam, kelompok putri diperkenankan istirahat sedangkan yang putra melanjutkan latihan tendangan dengan alat bantu secara bergantian.
Hingga pukul 09.30 WIB latihan ekstra TS usai.
Tak lupa, penutup acara ini do’a bersama.
Kemudian, mengucapkan moto andalan, Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.
Penulis: Abdul Muntholib
Editor: Zahra Putri Pratiwig