Potret Masjid Assholihin Cakru Jember; masjid senilai 3 miliar, hasil swadaya murni masyarakat dalam proses finishing.
PWMU.CO – Masjid Assholihin Cakru Jember telah berdiri kokoh sejak tahun 1935. Tidak hanya menjadi menara spiritual yang mencerahkan hati masyarakat pedesaan Jember Barat, tetapi juga menjadi cikal bakal perkembangan Muhammadiyah di wilayah tersebut.
Masjid Assholihin Cakru berlokasi 53 km dari pusat Kabupaten Jember. Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat dakwah amar makruf nahi munkar dan pemberdayaan masyarakat yang dikelola oleh Ranting Muhammadiyah Cakru.
Layaknya oase spiritual di tengah pedesaan, Masjid Assholihin Cakru memainkan peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam dan membimbing masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.
Tercatat sejumlah kegiatan keagamaan rutin terlaksana, seperti sholat berjamaah, pengajian, dan ceramah agama. Tidak hanya itu, masjid ini juga menjadi wadah pembinaan umat melalui berbagai kelompok pengajian yang dikelompokkan berdasarkan usia, dan jenis kelamin, yaitu:
- 8 kelompok jama’ah pengajian bapak-bapak,
- 9 jama’ah pengajian ibu-ibu,
- 3 kelompok jama’ah pengajian anak muda, nyaris tiada malam tanpa pengajian.
Miliki Bank Mubaligh hingga Ragam Kegiatan Sosial
Adapun untuk kelancaran dan keberkahan kegiatan pengajian, Masjid Assholihin Cakru memiliki Bank Mubaligh yang dikelola langsung oleh Majelis Tabligh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Cakru.
Bank Mubaligh ini terdiri dari para mubaligh dengan spesifikasi keilmuan masing-masing, siap sedia untuk menerangi jalan dakwah dan menebarkan ilmu agama kepada masyarakat.
Melalui kelompok-kelompok pengajian ini, Masjid Assholihin Cakru tentunya memberikan ilmu agama. Namun lebih dari itu, mereka juga memupuk semangat kebersamaan dan gotong royong antar warga.
Kegiatan-kegiatan tersebut menjadi sarana untuk meningkatkan pemahaman agama, menumbuhkan akhlak mulia, dan memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.
Kiprah Masjid Assholihin Cakru dalam dakwah dan pemberdayaan masyarakat tidak berhenti di situ. Masjid ini juga berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, seperti membantu masyarakat kurang mampu, mengadakan bakti sosial, dan memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak yang membutuhkan.
Dengan dedikasinya yang tinggi, Masjid Assholihin Cakru telah menjadi pilar penting dalam kehidupan masyarakat di Jember Barat. Kehadirannya tidak hanya mencerahkan spiritualitas warga, tetapi juga membawa manfaat dan kemajuan bagi kehidupan mereka.
Masjid ini menjadi bukti nyata bahwa dakwah dan pemberdayaan masyarakat dapat berjalan seiring, saling menguatkan, dan membawa perubahan positif bagi kehidupan umat.
Sejarah Singkat Masjid Assholihin Cakru
Berdiri pada 1935, Masjid Assholihin Cakru memiliki sejarah panjang dalam perjalanan dakwah Muhammadiyah di Jember Barat. Berawal dari sebuah mushola kecil, masjid ini terus berkembang berkat semangat dan swadaya masyarakat.
Seiring waktu, masjid ini menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang tidak hanya dikunjungi oleh warga sekitar, tetapi juga dari desa-desa lain.
Pada usia nyaris 90 tahun, Masjid Assholihin Cakru memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di Jember Barat,. Salah satunya sebagai Pusat Dakwah dan Pembinaan Umat.
Masjid ini menjadi tempat penyebaran nilai-nilai Islam dan pembinaan umat melalui berbagai kegiatan keagamaan dan pengajian.
Tidak hanya itu, masjid ini juga merupakan Sarana Pemberdayaan Masyarakat. Masjid ini menjadi wadah pemberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan edukasi, seperti membantu masyarakat kurang mampu, mengadakan bakti sosial, dan memberikan bantuan pendidikan.
Kemudian peran selanjutnya adalah Pemersatu Umat. Masjid ini juga menjadi tempat berkumpul dan silaturahmi bagi masyarakat, sehingga memperkuat persatuan dan kesatuan umat.
Masjid Assholihin Cakru Jember merupakan contoh nyata bagaimana sebuah masjid dapat menjadi pilar penting dalam kehidupan masyarakat. Dengan kiprahnya dalam dakwah dan pemberdayaan masyarakat, masjid ini telah membawa manfaat dan kemajuan bagi kehidupan masyarakat di Jember Barat.
Penulis Bambang Adam Malik, Editor Danar Trivasya Fikri