PWMU.CO – Sosok pemimpin yang ideal. Mungkin julukan itu cocok dialamatkan buat Dr Iskandar. Aktivis Muhammadiyah Mulyaasri itu memilih menjadi bagian dari masyarakat dengan menjadi Lurah Mulyaasri, Tulangbawang Tengah, Tulangbawang Barat, Lampung. Alasannya, agar Iskandar tetap bisa berada di tengah-tengah masyarakat. Bisa membantu dan selalu bermanfaat bagi masyarakat di lingkungannya.
”Saya memilih menjadi lurah karena ingin tetap berada di tengah – tengah masyarakat. Saya senang jika bisa membantu masyarakat,” ujar Iskandar kepada kontributor pwmu.co di acara resepsi pernikahan putri Nashirun, salah seorang tokoh Muhammadiyah di Mulyaasri, Lampung, Sabtu ( 9/9).
(Baca: Kiprah 4 “Muhajirin” asal Jawa Menggerakkan Muhammadiyah di Tanah Rantau)
Mantan Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Metro Lampung itu mengaku rasa empatinya tergugah ketika melihat masyarakat butuh pertolongan dirinya. ”Saya kasihan melihat warga saya. Sebab, banyak di antara mereka jadi korban karena tidak mengerti apa-apa. Sudah menjadi kewajiban kita yang terpelajar untuk mendampingi dan mencerahkan,” tuturnya.
Lurah berusia 42 itu telah mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemaslahatan masyarakat Mulyaasri. Ia tidak hanya mampu menjadi sosok akademisi yang peduli pada masyarakat.
Lebih dari itu, ia bisa berteman akrab dengan siapa pun. Tidak peduli pejabat, tokoh masyarakat, para akademisi, buruh tani, sopir dan siapa saja ia rangkul. Sifat humornya juga selalu bisa mencairkan suasana. Ditambah lagi, kepiawaiannya dalam menyanyi. Menjadikan dirinya sosok pemimpin yang semakin dicintai masyarakat.
(Baca juga:Cak Nun tentang Santrinya Tuhan dan Pusar Nabi Adam)
”Meskipun Pak Lurah itu seorang Doktor. Tapi beliau tidak pernah membeda-bedakan dalam bergaul. Beliau lurah dari Muhammadiyah yang sangat baik,” tutur Amrina, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah(PDA) Tulangbawang Barat.
Hal yang sama juga disampaikan Dodik. Sopir travel yang mengantar kontributor pwmu.co ke Bandara ini menuturkan bahwa akan sangat beruntung orang bisa bertemu dan berkenalan dengan Iskandar.
”Panjenengan sangat beruntung bisa bertemu dan berkenalan dengan Pak Is – panggilan akrab Iskandar. Orang itu sangat baik dengan siapa saja. Hidupnya hanya untuk membantu dan memperbaiki kehidupan masyarakat Mulyaasri,” tuturnya.(uzlifah/aan)