Al Hafidz (Foto: PWMU.CO)
Muhammad Al Hafidz – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta
PWMU.CO – Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah, memegang makna spiritual yang sangat penting bagi umat Islam. Sebagai salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, Muharram menawarkan kesempatan bagi refleksi, introspeksi, dan perubahan spiritual. Bersamaan dengan peringatan Hijriah, Muharram menandai awal tahun baru Islam dan simbolisasi dari perjalanan spiritual yang penuh dengan pengorbanan, perjuangan, dan pembaharuan iman.
Muharram dalam Islam
Muharram dianggap bulan yang suci karena berbagai peristiwa penting dalam sejarah Islam. Salah satu yang paling menonjol adalah hijrah Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Hijrah ini bukan hanya perpindahan fisik tetapi juga simbol perubahan besar dalam kehidupan umat Islam, dari keadaan tertindas menuju masyarakat yang lebih baik dan berkeadilan.
Hijriah Awal Perjalanan Spiritual
Hijriah, atau penanggalan Hijriah, dimulai dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad pada tahun 622 Masehi. Kalender ini mencerminkan langkah pertama umat Islam dalam membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Hijrah bukan sekadar perjalanan fisik tetapi lebih merupakan langkah spiritual yang menandai keberanian untuk berubah dan memperbaiki diri serta masyarakat.
Perubahan Spiritual
Peristiwa hijrah mengajarkan pentingnya pengorbanan dan kesabaran dalam menjalani perubahan. Ini adalah momen di mana umat Islam diajak untuk merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri, mengevaluasi dan memperbaiki diri. Muharram menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah, memperbanyak amal baik, dan memperkuat hubungan dengan Allah.
Peringatan Asyura
Hari kesepuluh Muharram, dikenal sebagai Asyura, juga memiliki makna penting. Dalam sejarah Islam, Asyura dikenang sebagai hari di mana Nabi Musa dan pengikutnya diselamatkan dari Firaun. Selain itu, bagi umat Syiah, Asyura juga merupakan hari peringatan syahidnya Imam Husain di Karbala. Kedua peristiwa ini menekankan pentingnya keteguhan iman dan keberanian dalam mempertahankan kebenaran.
Dengan demikian Muharram dan Hijriah tidak hanya menandai awal tahun baru Islam, tetapi juga menjadi simbol perubahan spiritual yang mendalam. Peristiwa hijrah mengajarkan umat Islam untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan masyarakat, sementara Muharram memberikan waktu untuk refleksi dan penguatan iman. Melalui pengorbanan dan kesabaran, umat Islam diajak untuk terus berjuang dalam jalan kebenaran dan mendekatkan diri kepada Allah.
Editor Teguh Imami