PWMU.CO – Guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Nur Aini Ochtafiya SPd berkesempatan meraih beasiswa Microcredential Innovative Pedagogy for Teaching English (IPTE) tahun 2024, (1/7/2024)
Program Pengembangan Kompetensi non-Gelar Microcredential itu diadakan oleh Direktorat Guru Pendidikan Dasar Kemendikbudristek.
Lolosnya Nur Aini Ochtafiya SPd memberikan kesempatan padanya untuk mengikuti program Microcredential bahasa Inggris bersama Buckeye Language Education Resource (BuckLER) Center, The Ohio State University, Amerika Serikat.
Kegiatan itu berlangsung sejak Juli hingga Agustus 2024.
Fia, panggilannya, menceritakan proses seleksi dan keikutsertaannya dalam beasiswa program ini.
Tahapan Seleksi Beasiswa IPTE
“Proses seleksi dimulai dari info yang saya peroleh dari IG dan surat resmi dari direktorat guru Dikdas Kemendikbudristek terkait persyaratan yang dibutuhkan.
Langkah awal yang saya lakukan, menyiapkan dokumen yang dibutuhkan dan mengisi semua persyaratan di Portal Beasiswa LPDP GTK Kemdikbudristek dengan mengisi data, mengupload berkas persyaratan umum, dan persyaratan khusus”, tuturnya.
Kemudian, Fia mendapatkan email balasan yang menginformasikan bahwa dia diundang untuk mengikuti tes kemampuan bahasa Inggris sebagai kelengkapan dalam seleksi administrasi.
“Tes ini wajib diikuti untuk mengetahui level english proficiency berdasarkan CEFR dengan British Council English Score,” ungkapnya.
Selanjutnya, Fia mendapatkan surat pemberitahuan bahwa dia terpilih untuk mengikuti seleksi wawancara beasiswa microcredential IPTE Tahun 2024.
“Setelah seleksi wawancara, pada tanggal 1 Juli 2024 saya terpilih untuk menerima Beasiswa Microcredential Innovative Pedagogy for Teaching English Tahun 2024.
Kategori pendidikan non-gelar pada Ohio State University”, ungkap guru Bahasa Inggris SDMM tersebut.
Ketua Bina Prestasi SDMM Tapel 2023/2024 ini menyampaikan kiatnya agar lolos seleksi program beasiswa Kemendikbudristek ini.
“Pada tahap yang paling awal adalah baca dengan teliti semua persyaratan dan persiapkan dokumen yang dibutuhkan dengan baik.
Tulis esai berdasarkan apa yang sudah dikerjakan dan aksi nyata yang sudah pernah diterapkan.
Berikan bukti otentik dari apa yang sudah dituliskan dalam esai.
Belajar bahasa Inggris lagi dan lagi karena itu merupakan persyaratan untuk bisa masuk ke tahapan selanjutnya dan lolos di beasiswa ini”, tuturnya.
Setelah mengikuti program ini, Fia berharap bisa mendapatkan pengalaman- pengalaman berharga dan luar biasa. Terus belajar, bergerak, dan berbagi.
“Semoga ke depan bisa berbagi dengan teman-teman guru lainnya.
Bisa bermanfaat dan menginspirasi guru-guru di SDMM khususnya untuk bisa mendapatkan kesempatan belajar dengan global citizen”, harapnya. (*)
Penulis M Fadloli Aziz Editor Zahra Putri Pratiwig