Foto bersama anak asuh, karyawan dan Pengurus Panti Pesantren Muhammadiyah Jalan Gersikan Surabaya dalam acara gathering, Rabu (10/7/2024). (Istimewa/PWMU.CO).
PWMU.CO – Para pengurus Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tambaksari Surabaya memberikan nasehat pada agenda refresing dan gathering anak asuh dan karyawan Panti Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Muhammadiyah Jalan Gersikan Surabaya Rabu (10/7/2024).
Usai refresing menikmati keindahan obyek wisata Santera de Laponte kota Batu, para anak asuh segera melanjutkan perjalanan menuju villa penginapan. Namun, mereka terhambat karena kemacetan akses jalan menuju keluar obyek wisata macet total.
Macet di Batu
“Monggo pak sopir, penumpang telah lengkap” pinta Abu Hasan Kepala Panti. “Maaf pak, coba bapak lihat, jalan di depan itu hampir tidak bergerak” jawab driver.
Kemudian dia menjelaskan bahwa berdasarkan informasi yang ia terima, saat ini ada perayaan adat ‘Muharoman’ di daerah ini, sehingga hanya ada satu akses saja yang terbuka.
“Mungkin acara selesai sekitar pukul 17.00, sehingga bisa meninggalkan tempat ini satu jam setelahnya, Bapak” tambahnya.
“Lho, gak kemalaman ta. Sedangkan agenda malam harus berjalan” jelas Kepala Panti dua periode itu.
Mendapat informasi itu itu ada diskusi kecil antara driver dan panitia. Akhir keputusan perjalanan dilanjutkan apapun yang terjadi.
Perjalanan pun berlanjut, ternyata prediksi driver tidak meleset, sehingga perjalanan tidak lancar. Di tengah kepadatan lalu lintas, panitia meminta diantar ke Masjid Kauman Kota Batu untuk menunaikan sholat Magrib, sekaligus menikmati keramaian alun-alun kota Batu. Setelah satu jam berada di alun-alun Batu, mereka kembali memulau perjalanan.
Sesampainya di penginapan, anak-anak sudah tampak lelah akibat dari perjalanan yang menjenuhkan. Mereka datang makan dan istirahat. Agenda bakar sate dan jagung terpaksa hanya para pengurus dan karyawan saja.
Keesokan harinya, seluruh peserta bangun untuk menunaikan ibadah sholat Subuh. Setelahnya, mereka berolahraga sejenak dan menikmati fasilitas kolam renang yang tersedida. Mereka bermain air sepuasnya, mulai selesai sarapan pagi hingga pukul 10.30 WIB.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyelesaikan refreshing bersama, walaupun sedikit insiden sehingga mengalami keterlambatan masuk Villa, untuk itu saya minta maaf” Kata Abu Hasan.
Selanjutnya, ia juga menyampaikan terima kasih kepada kepada pimpinan persyarikatan, maupun Majelis yang telah sudi mendampingi agenda ini hingga selesai.
3 Nasehat Ketua MPKS
Selaku Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial, Sarojo Hafidz Ahmad SH berpesan agar acara traveling religi ini bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi sebagai ajang menjaga lisan ketika berada di luar asrama.
“Orang yang paling baik itu adalah orang yang bisa menjaga lisanya” Kata pensiunan PT DAMRI ini. Dia menyitir hadis nabi yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
“Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Acara selanjutnya Hasyim, -panggilan akrab Muhammad Hasyim- Wakil Ketua Bidang MPKS sebagai narasumber. memberikan ceramah tentang tiga hal yang membuat Allah Marah berdasarkan hadis qudsi.
Pertama, orang yang tidak mau percaya kepada taqdir Allah.
“Kita harus percaya akan taqdir Allah. Contonya Pak Abu Hasan ditakdirkan menjadi Kepala Panti Asuhan Muhammadiyah” katanya. Termasuk lanjutnya- anak-anak saat menjadi anak asuh di Panti Asuhan Muhammadiyah adalah taqdir Allah, dan anak harus percaya. Kalau tidak Allah akan marah.
“Atau disuruh mencari tuhan yang lain” sambungnya.
Adapun kedua adalah orang yang tidak sabar akan taqdir. “Dan yang terakhir adalah orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah” tegasnya. Pria mantan Guru SD Muhmamdiyah 3 Tambaksari Surabaya ini untuk meyakinkan jama’ah sambil menyitir Q.S. Ibrahim ayat 7.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Sebagai penutup, Ade Cucu Slaime berpesan mengenai target tahfidul qur’an bagi anak asuh. Lulus SD hafal juz 30, lulus SMP minima hafal 2 juz, sedangkan lulus SMA/SLTA minimal lulu 3 Juz.
“Walaupun saat ini ada beberapa anak yang melampaui target” tuturnya mengakhir kegiatan.
Penulis Basirun, Editor Danar Trivasya Fikri